gunungkidul

Keberadaan Goa Braholo di Rongkop Gunungkidul jadi saksi bisu kehidupan manusia purba

Sabtu, 15 Februari 2025 | 20:00 WIB
Kondisi Goa Braholo. (MERAPI-JOGJAPROV.GO.ID)

HARIAN MERAPI - Gunungkidul ternyata pernah menjadi pemukiman manusia purba.

Buktinya adalah keberadaan Goa Braholo, yang persisnya berada di Dusun Semugih, Desa Semugih, Kecamatan Rongkop, Gunungkidul atau sekitar dua jam perjalan menggunakan kendaraan bermotor dari pusat kota Wonosari.

Mungkin tak ada yang menyangka goa yang sebelumnya tidak pernah terdengar ini ternyata pernah menjadi saksi bisu kehidupan manusia purba.

Baca Juga: Inilah bahayanya kekurangan gizi, dapat picu komplikasi kesehatan, simak nasihat dokter

Jika ingin ke lokasi Goa Braholo, pengunjung harus berjalan menaiki beberapa anak tangga karena lokasinya yang berada di lereng bukit dengan ketinggian sekitar 357 mdpl. Sesampainya di mulut goa, suasana sunyi dan teduh akan menyambut para pengunjung.

Kondisi goa cukup luas dengan batuan stalaktit di langit-langit dan stalagmit di bagian bawah. Tinggi langit-langit goa lebih dari 15 meter sehingga tampak terang bila sinar matahari masuk.

Lantai goa sebagian besar tanah dengan lebar ruangan kurang lebih 39 meter dengan panjang 30 meter. Luas keseluruhan goa sekitar 1.172 meter persegi.

Dilansir laman jogjaprov.go.id, kedalaman goa berbeda-beda akibat proses ekskavasi yang dilakukan oleh para peneliti pada tahun 1994 sampai 2000.

Baca Juga: KMC Indonesia bentuk APPIK sebagai wadah pemberdayaan purna migran Indonesia-Korea, berikut Struktur Organisasi APPIK

Dari informasi yang tertera di depan mulut goa, proses ekskavasi tersebut dilakukan oleh Pusat Penelitian Arkeologi Nasional Jakarta yang dipimpin oleh Prof Truman Simanjuntak.

Dalam proses ekskavasi ini ditemukan beberapa tembikar, sisa biji-bijian hingga sisa-sisa fauna seperti rusa, monyet ekor panjang, musang, bahkan kulit kerang dan manik-manik. Ditemukan juga peralatan dari batu yang berasal dari 6-12 ribu tahun yang lalu.

Selain ditemukan sisa fauna, alat-alat batu, dan cangkang moluska, ditemukan juga kuburan 10 kerangka manusia purba dengan ras Australomesoid di goa Braholo yang dipercaya sebagai nenek moyang manusia yang hidup di Yogyakarta.

Selain bisa menikmati peninggalan arkeologi, goa Braholo juga sering digunakan sebagai lokasi untuk susur goa oleh para pecinta alam.

Baca Juga: Hari Jadi ke 78, Kalurahan Hargowilis diharapkan terus berkembang dan menjadi kalurahan yang sejahtera

Karakteristik goa Braholo sendiri memiliki 3 pitch, masing-masing memiliki kedalaman sekitar 35 meter, 6 meter, serta yang terakhir sekitar 2 meter dengan kemiringan 25 derajat.

Halaman:

Tags

Terkini