HARIAN MERAPI - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sukoharjo petakan sekolah rawan terdampak bencana alam seperti banjir dan tanah longsor.
Pemetaan dilakukan mengingat kondisi sekarang curah hujan sangat tinggi yang berpotensi menimbulkan bencana alam.
Di sisi lain, langkah tersebut sebagai upaya antisipasi dan keberlangsungan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sekolah tetap bisa berjalan di tengah cuaca ekstrem.
Kepala Disdikbud Sukoharjo Heru Indarjo, Sabtu (14/12/2024) mengatakan, kondisi sekarang cuaca ekstrem ditandai dengan peningkatan curah hujan setiap hari.
Hujan deras tersebut dikhawatirkan berdampak pada terjadinya bencana alam di sejumlah wilayah seperti banjir, tanah longsor dan angin kencang.
Disdikbud Sukoharjo sebagai langkah antisipasi telah melakukan pemetaan sekolah rawan terdampak bencana alam.
Kerawanan tersebut muncul mengingat beberapa bangunan sekolah berada di dekat aliran sungai atau saluran air dan perbukitan.
Baca Juga: Tahan Imbang PSM Makassar pada BRI Liga 1 di Batakan, PSS Sleman Belum Beranjak dari Zona Degradasi
Selain itu, juga dipengaruhi kondisi lingkungan dimana banyak pohon besar sehingga rawan tumbang saat angin kencang melanda.
Selain pemetaan, Disdikbud Sukoharjo juga sudah meminta kepada pihak sekolah waspada bencana alam.
Kewaspadaan dilakukan seperti dengan memangkas ranting pohon yang membahayakan dan membersihkan saluran air di sekitar sekolah.
Baca Juga: Yasonna Laoly akan diperiksa KPK pada 18 Desember 2024, terkait kasus Harun Masiku
Upaya tersebut dilakukan dengan harapan bisa meminimalisir terjadinya pohon tumbang karena angin kencang dan banjir akibat luapan air.