HARIAN MERAPI - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo mengakui penurunan partisipasi pemilih Pilkada 2024. KPU Sukoharjo juga siap bertanggungjawab atas penurunan tersebut. Sebelumnya berbagai upaya telah dilakukan dengan gencar sosialisasi ke masyarakat.
Komisioner KPU Sukoharjo, Ketua Divisi Sosialisasi Pendidikan Partisipasi Masyarakat dan SDM, Murwedhy Tanomo, dalam keterangannya, Kamis (5/12/2024) mengatakan, pihaknya secara resmi sudah menetapkan hasil Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Sukoharjo tahun 2024 dalam Rapat Pleno Terbuka yang digelar pada Senin (2/12) lalu.
Dari hasil rekapitulasi tersebut diketahui bahwa partisipasi pemilih menurun dibanding Pilkada Sukoharjo 2020 di masa Covid-19.
Jumlah pemilih dalam daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 684.491 orang. Dari jumlah tersebut, 508.592 orang menggunakan hak pilihnya, terdiri dari 239.083 laki-laki dan 269.509 perempuan.
Selain itu, tercatat 584 pemilih dalam daftar pemilih tambahan (DPTb) dan 520 pemilih dalam daftar pemilih khusus (DPK), dengan persentase partisipasi pemilih mencapai 74,30 persen.
Murwedhy mengakui adanya penurunan partisipasi dibandingkan pemilihan sebelumnya. “Secara etika moral, sebagai penyelenggara pemilihan yang bertanggung jawab, saya bertanggung jawab sepenuhnya terkait penurunan partisipasi pemilih di Pilkada Sukoharjo 2024,” ujarnya.
Lebih lanjut, Murwedhy menjelaskan bahwa pihaknya masih mendalami penyebab penurunan tersebut. “Salah satu faktornya adalah adanya hoaks yang mempengaruhi masyarakat, serta karakter masyarakat Sukoharjo yang banyak merantau,” lanjutnya.
Baca Juga: Ditabrak KA Mutiara Selatan, Tubuh Warga Sleman Berceceran Sampai 1 Km di Kebakkramat Karanganyar
KPU Sukoharjo berkomitmen untuk terus mengevaluasi dan meningkatkan partisipasi pemilih dalam agenda pemilihan atau pemilu mendatang, dengan memperkuat sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat.
Ketua KPU Sukoharjo Syakbani Eko Raharjo, mengatakan, KPU Sukoharjo mencatat partisipasi pemilih Pilkada 2024 di angka 74 persen. Angka tersebut mengalami penurunan dibanding Pilkada 2020 mencapai 80 persen.
Penurunan partisipasi pemilih diketahui setelah seluruh tahapan pemungutan suara, penghitungan suara dan rapat pleno tingkat kecamatan dan kabupaten selesai digelar.
KPU Sukoharjo melihat fenomena penurunan partisipasi pemilih Pilkada 2024 tidak hanya terjadi di Kabupaten Sukoharjo saja, melainkan juga di sejumlah daerah di Indonesia. Kondisi tersebut dipengaruhi sejumlah faktor salah satunya yang terbesar yakni maraknya informasi hoaks.