HARIAN MERAPI - Ratusan warga Desa Tawangharjo Kecamatan Wedarijaksa Pati menggelar aksi demo. Mereka menentang pembatalan pengumuman hasil tes perangkat desa setempat.
Sementara itu, Komisi Pemberantasa Korupsi (KPK) dikabarkan mulai menelisik dugaan permainan uang dalam karut marut penjaringan perangkat desa di Pati.
Ratusan warga Dukuh Tapen desa Tawangharjo, tiba-tiba menggeruduk rumah kepala desanya, Rabu (6/11/2024) malam. Mereka marah terhadap dugaan kecurangan pengisian perangkat desa pada posisi kepala dusun (Kadus) atau Kamituwo Tapen.
Baca Juga: BRI Danareksa Raih Peringkat Pertama dalam Kompetisi Pembukaan Rekening Efek Terbanyak pada Investor Protection Month 2024
Perwakilan warga, Wakhid menyatakan aksi ini dilakukan secara spontan oleh warga setelah mendengar kabar jika Selamet Riyadi menjadi Kamituwo Tapen, namun secara tiba-tiba mengundurkan diri karena diduga mendapatkan intimidasi.
"Nama Selamet sudah diumumkan secara resmi di balai desa, menjadi Kamituwo. Tetapi kenapa mengundurkan diri. Apa alasan?" tanyanya.
Sementara itu, keluarga Selamet, Khoirul Anam menjelaskan bahwa intimidasi diduga dilakukan kades. Bahkan, ia menyebut ada dugaan suap.
"Dikasih Rp 200 juta kontan. Katanya iuran dari Pak Lurah-Lurah," jelasnya.
Baca Juga: Inggris belum mau kembalikan benda bersejarah ke Indonesia, ini sebabnya menurut Fadli Zon
Kades Tawangharjo, Sudarsono belum bisa memberi klarifikasi. Namun pada pertemuan Kamis (7/11/2024), terjadi penarikan kembali uang Rp 200 juta.
Uang tersebut semula diberikan ke Selamet Riyadi, namun dengan syarat harus mau mengundurkan diri.
Sebagaimana diberitakan, Pemkab Pati mengeluarkan izin pengisian perangkat desa tahun 2024. Yaitu di 125 desa (17 kecamatan), yang akan mengisi 264 formasi jabatan perangkat desa.
Terdiri dari lowongan 42 sekretaris desa, serta 222 formasi kepala seksi dan kadus.
Baca Juga: Pentingnya Mengetahui ‘Golden Period’ Penanganan Serangan Stroke, Ini Penjelasan PAFI Buru
Tes tertulis dilaksanakan secara menyebar di beberapa tempat, Jumat (1/11/2024). Ada yang di gedung UTC Semarang, di IKIP Semarang, serta ada juga yang dilaksanakan di kantor Kecamatan Dukuhseti dan Winong. Selanjutnya, pengumuman hasil tes dibuka Senin (4/11/2024).
Sementara itu, Direktur LBH Joeang, Fatkurochman SH MH membeber, pihaknta terus menerima pengaduan masalah sengkarut pengisian perangkat desa 2024.
"Ada yang dari Kecamatan Margorejo, Trangkil, Dukuhseti maupun Kecamatan Gabus" ujarnya, Kamis (7/11/2024).
"Infonya, tim KPK juga sudah mulai menelisik dugaan permainan uang perades" tambah Fatkurochman.
Baca Juga: Bila anak menderita sindrom nefrotik, ini makanan yang harus dibatasi
Salah satu tim Joeang, mengaku mengetahui alur dan besaran aliran dana bina lingkungan. "Jumlahnya, bisa mencapai Rp 7 milliar" tutur Agus Heru. *