HARIAN MERAPI - Taman kearifan atau biasa disebut Wisdom Park berada di kompleks kampus UGM dan dapat digunakan untuk menggelar berbagai kegiatan, misalnya kontes ayam kate.
Apalagi pengunjung Wisdom Park UGM, tak hanya internal civitas akademika UGM, namun juga masyarakat umum. Sehingga, ketika ada sosialiasi ayam kate semakin banyak pula yang hadir dan dari berbagai kalangan.
Seperti halnya, baru-baru ini, Puyuban Kate Jogja Mataram(PKJM) bekerja sama dengan pihak Wisdom Park UGM menggelar kontes ayam kate bertajuk "Maneka Warna" di kompleks taman setempat.
Menurut Ketua Panitia Kontes Ayam Kate "Maneka Warna," Heri Pramoko, tujuan digelarnya kontes ayam kate di Wisdom Park UGM itu antara lain untuk mempererat tali silaturahmi sesama penghobi kate.
“Bahkan juga dapat menjadi ajang sosialisasi maupun edukasi kepada masyarakat umum terkait ayam kate. Dengan pemilihan tempat di kompleks perguruan tinggi, semoga kian memperluas hobi ayam kate termasuk kepada kalangan akademisi,” ungkapnya.
Tak kalah penting, sebut Heri, kontes kate tersebut diharapkan menjadi ajang persiapan menuju kontes nasional ayam kate yang diprakarsai PKJM, dalam waktu dekat ini.
Adapun kriteria penilaian dalam kontes ayam kate antara lain mulai dari jengger, pial, leher, badan, kaki, ekor, warna, keutuhan hingga kebersihan.
Tak kalah penting lagi, yaitu aspek kesehatan ayam kate yang dikonteskan, misalnya harus bebas dari gejala penyakit. Sedangkan kelas yang dilombakan terdiri dari Kelas Campuran Kelompok Warna Usia Anakan; Remaja; Dewasa; hingga Kelas Inovasi Warna.
Baca Juga: UMKM Keripik Pisang di Bakauheni Lampung Berkembang Berkat Pemberdayaan BRI
Khususnya Kelas Inovasi Warna digelar untuk memberi wadah bagi katemania yang telah melakukan kreasi ternak dalam membentuk kate dengan meniru warna dari ayam jenis lain.
“Antara lain ada kate cemani atau biasa disingkat kacem, yaitu ayam kate dengan ciri fisik ala ayam cemani mulai dari muka, kulit, bulu, hingga kaki seluruhnya berwarna hitam legam,” tandas Heri.
Lalu sistem lomba yang diterapkan, yakni menggunakan babak penyisihan, dimana semua peserta dinilai oleh para juri, hingga diambil dua nominasi untuk beradu pada babak final.
Setiap juara dan finalis di semua kelas mendapatkan piala dan piagam penghargaan. Ada pula bingkisan yang dibagikan oleh panitia untuk sebagian pengunjung/penonton.
Baca Juga: Hardjuno Wiwoho Sebut Prabowo Sangat Piawai Memilih Menteri, Ini Alasannya