solo

Masuk Oktober, wilayah kekeringan di Sukoharjo semakin meluas

Rabu, 2 Oktober 2024 | 20:25 WIB
Ilustrasi - Kekeringan. (ANTARA JABAR/Reival Akbar R)

HARIAN MERAPI - Kekeringan meluas dengan tambahan dua desa dan empat dukuh baru di wilayah Kecamatan Weru dimana warga disana kekurangan air bersih. Dua desa tersebut yakni Desa Karanganyar dan Desa Jatingarang.

Sedangkan total warga terdampak kekeringan di 12 desa di 21 dukuh di 3 kecamatan sebanyak 1.789 Kepala Keluarga (KK) atau 6.930 jiwa.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Rabu (2/10) mengatakan, berdasarkan data BPBD Sukoharjo yang per Selasa (24/9) diketahui wilayah terdampak kekeringan akibat cuaca panas musim kemarau berada di 3 kecamatan, 10 desa, 17 dukuh, 2 sekolah dasar (SD) dan 1 pondok pesantren (ponpes).

Data BPBD Sukoharjo diketahui ada 1.552 KK atau 6.065 jiwa warga terdampak kekeringan. Bantuan air bersih yang sudah dikirim dengan total 255 truk tangki atau 1.361.000 liter air.

Baca Juga: Tunggu Pelantikan Pimpinan, DPRD Sukoharjo Dihadapkan Tugas Berat Segera Bahas APBD 2025

Perkembangan terbaru masuk 1 Oktober 2024 berdasarkan data BPBD Sukoharjo diketahui wilayah terdampak kekeringan meluas dengan tambah dua desa dan empat dukuh. Secara rinci, kekeringan terjadi di 3 kecamatan, 12 desa, 21 dukuh, 2 SD dan 1 Ponpes.

Sedangkan warga terdampak kekeringan sebanyak 1.789 Kepala Keluarga (KK) atau 6.930 jiwa. Bantuan air bersih total 309 tangki dan 1.673.000 liter.

Bantuan air bersih sudah dikirim di tiga kecamatan tersebut dengan jumlah berbeda. Tertinggi di Kecamatan Weru sebanyak 122 truk tangki, Kecamatan Bulu 99 truk tangki dan Kecamatan Tawangsari 88 truk tangki. Semua air bersih yang dikirim sudah diserahkan dan digunakan warga khususnya untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga seperti memasak dan minum.

Secara rinci di Kecamatan Weru kekeringan terjadi di Desa Tawang dengan jumlah 212 KK atau 1.119 jiwa, bantuan air bersih 61 tangki atau 408.000 liter, Desa Alasombo 167 KK atau 720 jiwa, bantuan air bersih 13 tangki atau 86.000 liter, Desa Karangmojo 67 KK atau 250 jiwa, bantuan air bersih 23 tangki atau 176.000 liter, Desa Weru 120 KK atau 590 jiwa, bantuan air bersih 21 tangki atau 168.000 liter, Desa Jatingarang 37 KK atau 125 jiwa, Desa Karanganyar 200 KK atau 740 jiwa, bantuan air bersih 4 tangki atau 32.000 liter. Secara keseluruhan total terdampak kekeringan di Kecamatan Weru ada 803 KK atau 3.544 jiwa, bantuan air bersih 122 tangki atau 870.000 liter.

Baca Juga: DIY Mencatatkan Deflasi pada Bulan September 2024, Ini Angkanya dan Komoditas Penyumbangnya

Kecamatan Bulu wilayah terdampak kekeringan di Desa Kamal 60 KK atau 240 jiwa, bantuan air bersih 45 tangki atau 219.000 liter, Desa Kunden 175 KK atau 695 jiwa, bantuan air bersih 46 tangki atau 184.000 liter, Desa Ngasinan 160 KK atau 387 jiwa, bantuan air bersih 8 tangki atau 32.000 liter. Total keseluruhan 396 KK atau 1.322 jiwa, bantu air bersih 99 tangki atau 435.000 liter.

Kecamatan Tawangsari wilayah terdampak kekeringan Desa Kedungjambal 96 KK atau 288 jiwa, bantuan air bersih 31 tangki atau 124.000 liter, Desa Watubonang 187 KK atau 640 jiwa, bantuan air bersih 37 tangki atau 164.000 liter, Desa Pundungrejo 70 KK atau 271 jiwa, bantuan air bersih 20 tangki atau 80.000 liter. Total keseluruhan 353 KK atau 1.199 jiwa, bantuan air bersih 88 tangki atau 368.000 liter.

"Kekeringan meluas dengan tambahan dua desa dan empat dukuh baru di wilayah Kecamatan Weru. Total warga terdampak kekeringan di 12 desa di 21 dukuh di 3 kecamatan sebanyak 1.789 Kepala Keluarga (KK) atau 6.930 jiwa," ujarnya.

Ariyanto mengatakan, Pemkab Sukoharjo tetap mengirim bantuan air bersih kepada warga terdampak kekeringan meski saat ini hujan sudah turun. Hujan yang terjadi sekarang merupakan bagian dari fenomena alam. Hujan turun sejak beberapa hari terakhir merata di 12 kecamatan dengan curah tinggi dan durasi waktu cukup lama.

Baca Juga: Kebakaran Toko Terjadi di Temanggung, Ini Jumlah Kerugiannya dan Dugaan Penyebabnya

Halaman:

Tags

Terkini