solo

Dua Balita Meninggal, Puskesmas Sukoharjo Tangani Lonjakan Kasus DBD

Rabu, 24 April 2024 | 12:30 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat sosialisasi dan edukasi ke masyarakat terkait PHBS dan PSN mencegah DBD di Puskesmas Sukoharjo. (Wahyu imam ibadi)

HARIAN MERAPI - Dua balita di Sukoharjo meninggal dunia akibat terkena Demam Berdarah Dengue (DBD).

Puskesmas Sukoharjo sudah menangani lonjakan kasus DBD. Kenaikan penderita DBD terjadi pada anak-anak dan orang dewasa.

Kepala Puskesmas Sukoharjo Kunari Mahanani, Rabu (24/4/2024) mengatakan, wilayah Kecamatan Sukoharjo termasuk yang mengalami lonjakan kasus DBD.

Baca Juga: Begini janji Prabowo setelah ditetapkan sebagai presiden

Kenaikan terjadi signifikan sejak Januari sampai April 2024 ini. Puskesmas Sukoharjo mencatat angka kasus DBD naik dua kali lipat pada periode sama dibanding tahun 2023 lalu.

Puskesmas Sukoharjo yang menerima lonjakan kasus DBD langsung melakukan penanganan.

Pasien yang datang berobat langsung ditangani oleh petugas medis dan dokter.

"Kasus DBD yang ditangani di Puskesmas Sukoharjo mengalami lonjakan. Data dari KDRS diketahui ada 189 kasus DBD," ujarnya.

Baca Juga: Tahukah Anda kegemaran Kapten Timnas Rizky Ridho ? Pasti Anda akan kaget !

KDRS sendiri dikeluarkan pihak rumah sakit yang merawat penderita demam dengue. Penanganan telah dilakukan baik terhadap pasien demam berdarah (DB) dan demam berdarah dengue (DBD).

Kunari menjelaskan, DB dan DBD berbeda tapi masih dianggap sama oleh masyarakat.

Untuk DB itu belum ada pendarahan dan belum positif DBD. Untuk DB ada sekitar 100 pasien.

Baca Juga: Kanker kini banyak menyerang usia muda, ini penyebabnya

Sedangkan DBD angka pasien sudah di atas 20 orang. Baik DB dan DBD yang ditangani angkanya sudah tinggi.

Halaman:

Tags

Terkini