solo

Satu embung akan dibangun di Desa Pranan Polokarto Kabupaten Sukoharjo, ini manfaatnya...

Minggu, 17 Desember 2023 | 16:55 WIB
Lokasi pembangunan embung di Desa Pranan Kecamatan Polokarto. (Foto : Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Pembangunan embung sebagai sumber tampungan air untuk mendukung pertanian akan dibangun di wilayah Desa Pranan Kecamatan Polokarto.

Total kebutuhan dana pembangunan mencapai Rp 450 juga bersumber dari Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo dan bantuan Kementerian Pertanian.

Kepala Desa Pranan Kecamatan Polokarto Jigong Sarjanto, Minggu (17/12/2023) mengatakan, pembangunan embung muncul didasari karena adanya masalah kekurangan air bagi petani mengairi sawah.

Akibatnya banyak sawah mengalami kekeringan dan tanaman padi rusak. Kondisi tersebut terjadi karena faktor cuaca musim kemarau dan adanya penutupan pintu air Dam Colo Nguter untuk perawatan rutin tahunan selama satu bulan sekitar Oktober.

Baca Juga: Korban penipuan investasi properti lakukan audiensi dengan Kelurahan Caturtunggal, ini hasilnya....

Tingginya kebutuhan air membuat Pemerintah Desa Pranan Kecamatan Polokarto berencana membantu petani memenuhi kebutuhan air pertanian.

Hal itu didukung dengan banyaknya warga Desa Pranan Kecamatan Polokarto menjadi petani dan hamparan sawah masih sangat luas.

Rencana pembangunan embung akan direalisasikan dengan menggunakan tanah kas desa. Sedangkan kebutuhan pembangunan embung mendapat bantuan melalui Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sebesar Rp 350 juta dan Kementerian Pertanian Rp 100 juta.

Sehingga total keseluruhan pembangunan embung di Desa Pranan Kecamatan Polokarto mencapai Rp 450 juta.

Baca Juga: Data KPK ungkap, 84 persen koruptor di Indoensia merupakan lulusan perguruan tinggi

"Tanah kas desa yang kami siapkan seluas 1,1 hektar untuk pembangunan pokok embung dan 2.000 meter persegi tanah kas desa lagi untuk pembangunan bangunan penunjang embung," ujarnya.

Proses pembangunan embung di Desa Pranan Kecamatan Polokarto saat ini masih berjalan. Diharapkan setelah semua pembangunan selesai dikerjakan maka embung dapat menampung air dan membantu pengairan lahan pertanian.

"Jadi disaat musim kemarau dan ada jadwal penutupan pintu air Dam Colo Nguter, air masih tersimpan di embung untuk cadangan pengairan lahan pertanian petani. Dengan demikian petani tidak mengalami kesulitan mendapat air untuk menanam padi," lanjutnya.

Embung di Desa Pranan Kecamatan Polokarto tersebut diperkirakan mampu mengairi sawah seluas 30-40 hektar. Lahan pertanian tersebut diprioritaskan di desa setempat.

Baca Juga: Ratusan anggota Komunitas Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) temu kangen di Yogyakarta

Halaman:

Tags

Terkini