yogyakarta

Gandeng RSUP Dr Sardjito dan PERDAMI, JNE Yogya Gelar Donor Darah dan Operasi Katarak Gratis Sambut HUT ke-33

Sabtu, 4 November 2023 | 14:15 WIB
Seorang warga menjalani skrining operasi katarak gratis yang digelar JNE Yogyakarta dengan menggandeng RSUP Dr Sardjito dan PERDAMI di JNE Yogyakarta, Jl Sorogenen Nitikan Umbulharjo Yogyakarta, Sabtu (4/11/2023). (Foto: Sutriono)

HARIAN MERAPI - JNE Yogyakarta menggelar donor darah dan skrining operasi katarak gratis di JNE Yogyakarta, Jl Sorogenen 196 Nitikan Umbulharjo Yogyakarta, Sabtu (4/11/2023), untuk menyambut ulang tahun ke-33 JNE pada 26 November 2023. 

Dalam kegiatan Corporate Social Responsibility (CSR) yang mengusung tema #GasssTerusSemangatnya tersebut, JNE menggandeng RSUP Dr Sardjito dan Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI) Yogyakarta.

Jumlah peserta donor darah yang mendaftar sebanyak 160 peserta, adapun peserta yang hadir untuk melakukan skrining operasi katarak sebanyak 46 orang.

Baca Juga: JNE Berangkatkan Umroh 345 Karyawan yang Telah Bekerja Lebih dari 12 Tahun

Peserta skrining yang lolos selanjutnya akan menjalani operasi katarak di RSUP Dr Sardjito pada Sabtu (11/11/2023) atau satu minggu setelah skrining.

dr Krisna Dwi Purnomo Jati SpM dari PERDAMI Yogyakarta mengatakan, secara fisiologis, tiap orang yang tinggal di daerah tropis dengan paparan sinar matahari yang tinggi, di usia tuanya rentan menderita katarak.

Selain itu, penderita katarak juga bisa terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi obat-obatan steroid seperti antiradang yang tidak sesuai anjuran dokter dan dalam jangka waktu panjang.

Warga antusias mengikuti donor darah (kiri) dan skrining operasi katarak gratis (kanan) yang digelar di JNE Yogyakarta, Sabtu (4/11/2023). (Foto: Sutriono)

Kasus lainnya adalah penderita katarak diakibatkan karena trauma, misalnya pernah kecelakaan lalu lintas, mengalami benturan, terkena pukul atau terjatuh hingga mengakibatkan gangguan pada penglihatan.

Hanya saja, dalam 10 tahun terakhir, banyak pula anak muda di bawah usia 40 tahun yang menderita penyakit katarak.

"Anak muda banyak yang terkena katarak. Salah satu penyebabnya karena trauma, pernah jatuh, kena pukul, serta karena infeski persalinan," katanya.

Baca Juga: Heboh Pabrik Narkoba Dikemas Keripik Pisang di Bantul, Warga Ungkap Kebiasaan Pelaku Selama Ngontrak Rumah

Khusus kasus terakhir, lanjut dr Krisna, ibu hamil bisa menderita katarak karena paparan TORCH atau Toxoplasma gondii (Toxo), Rubella, Cytomegalovirus (CMV), Herpes simplex virus (HSV) yang bisa dibawa dari hewan peliharan unggas dan kucing. "Ibu hamil lebih baik dijauhkan dari unggas atau kucing. Ini bisa disembuhkan, asalkan diterapi sejak awal," ungkapnya.

Kasus katarak, 98 kasusnya bisa disembuhkan melalui operasi karena siftanya hanya mengganti lensa yang keruh dengan lensa tanam yang baru. Beda kasus juka ada komplikasi seperti diabetes militus, maupun glaukoma yang bisa menyerang pusat syaraf penghihatan, sehingga dibutuhkan terapi dan pengobatan lebih ekstra.

Menurutnya, kegiatan operasi katarak gratis yang digelar oleh JNE ini sangat membantu masyarakat. Mengingat beberapa kendala yang dialami masyarakat seperti tidak adanya jaminan kesehatan yang dimiliki, antrean pasien katarak yang cukup padat di setiap rumah sakit sehingga harus menunggu, sampai dengan biaya yang timbul pra dan pascaoperasi.

Halaman:

Tags

Terkini