Stok Beras di Sukoharjo Melimpah, Kebutuhan Pangan Hadapi Puncak El Nino Aman

photo author
- Rabu, 19 Juli 2023 | 14:30 WIB
Petani menggunakan alat modern siap panen padi untuk stok kebutuhan pangan.  (Wahyu imam ibadi)
Petani menggunakan alat modern siap panen padi untuk stok kebutuhan pangan. (Wahyu imam ibadi)

Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo optimis kondisi pertanian di Kabupaten Sukoharjo bisa melewati puncak El Nino yang diperkirakan Agustus-September mendatang.

Masalah kemungkinan baru muncul pada Oktober berupa kekurangan air bagi petani mengairi sawah. Sebab Oktober bersamaan dengan jadwal rutin tahunan penutupan pintu air Dam Colo Nguter untuk perawatan selama satu bulan penuh.

"Puncak El Nino aman dan kami perkirakan masalah air pertanian baru terjadi setelah itu pada Oktober bersamaan dengan jadwal penutupan pintu saluran air Dam Colo," lanjutnya.

Terkait dengan hal ini para petani sudah diminta melakukan kesiapan dengan mempercepat tanam padi sejak sekarang.

Baca Juga: Banyak bencana di Indonesia, ini yang dilakukan paranormal dan ahli metafisika Safrudin Tamar SH

Program tersebut dilakukan mengingat kondisi sekarang stok air masih melimpah sekaligus mempercepat panen padi.

"Kami bahkan perkirakan stok pangan khususnya beras aman sampai musim hujan datang atau hingga akhir tahun 2023 mendatang. Kebutuhan air bisa diambilkan dari sumber lainnya seperti waduk, embung dan sumur dalam," lanjutnya.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani mengatakan, Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah.

Baca Juga: Resmikan Kebun Buah dan Eduwisata Bendosari, Ini Harapan Bupati Sleman

Meskipun terdampak Pandemi Covid-19 dan anomali iklim serta melalui upaya penerapan inovasi teknologi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim, Kabupaten Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022, dan terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan.

"Saya mengimbau kepada seluruh petani untuk segera mempercepat tanam agar ketika kita mengalami puncak musim kemarau di Bulan Agustus nanti, fase tanaman sudah tidak memerlukan air," katanya.

"Manfaatkan alat mesin pertanian untuk mendukung percepatan tanam, maksimalkan fungsi irigasi perpipaan, dam parit, jaringan irigasi air tanah dangkal, jaringan irigasi air tanah dalam dan embung yang kita miliki untuk menambah suplai air irigasi," lanjutnya.

Baca Juga: Geng anak nakal, teman sendiri pun dianiaya, seperti ini kasusnya

"Dalam rangka pengamanan usaha tani, saya harapkan petani mengikuti Program Asuransi Usaha Tani Padi, sehingga jika terjadi gagal panen akan mendapatkan ganti modal untuk bertanam lagi," tambahnya. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X