Kasus Antraks, DPRD DIY berharap Pemda dan OPD terkait berikan solusi

photo author
- Rabu, 12 Juli 2023 | 17:55 WIB
Andriana Wulandari saat memberikan keterangan pers  (Foto : Samento Sihono)
Andriana Wulandari saat memberikan keterangan pers (Foto : Samento Sihono)

HARIAN MERAPI - Kasus Antraks yang terjadi di Gunungkidul hingga mengakibatkan tiga korban jiwa beberapa waktu lalu, mendapat perhatian khusus dari Ketua Komisi B DPRD DIY, Andriana Wulandari.

Ia mendesak Pemda DIY, Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, khususnya Dinas Kesehatan maupun Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan agar memberikan solusi atas munculnya kembali kasus Antraks di Gunungkidul.

"Kami berharap Pemda DIY rutin turun ke lapangan melakukan pendataan dan komunikasi sebagai upaya mencegah Antraks. Penanganan kasus yang tidak tepat bisa menjadi sumber penularan," katanya, Rabu (12/7/2023).

Baca Juga: Memahami hikmah di balik ujian hidup, salah satunya adalah melatih kesabaran

Menurutnya, pencegahan paling mudah yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah jangan mengonsumsi daging mentah atau setengah matang. Ketika mengunjungi daerah dengan kasus Antraks yang tinggi.

"Jangan kontak langsung dengan hewan ternak atau bangkai hewan yang diduga terinfeksi Antraks," kata Politisi PDI Perjuangan ini.

Langkah dan kebijakan apapun yang dilakukan Pemda DIY termasuk menerbitkan regulasi misalnya perda. Asalkan demi membantu masyarakat menuntaskan permasalahan, DPRD DIY memberikan dukungan.

Baca Juga: Pelatih PSIM Jogja Kas Hartadi Segera Putuskan Nasib Pemain Trial, Siapa Saja Mereka?

"Kita siap dukung dari aspek alokasi anggaran. Sudah seharusnya ada mitigasi risiko kesehatan berbasis budaya atas maraknya kasus tersebut," katanya.

Menurutnya ruang partisipasi perlu dibuka selebar mungkin, agar kolaborasi pencegahan dapat dilakukan. Sebab, penanganan Antraks yang tidak tepat justru menjadi penyebab penyebaran penyakit tersebut.

Andriana mengakui, tradisi Brandu yaitu menyembelih sapi yang sakit lalu dagingnya dijual murah untuk membantu meringankan beban pemilik sapi hingga sekarang masih melekat pada sebagian warga Gunungkidul.

Hal inilah yang diduga menjadi pemicunya. Menurut dia, sudah semestinya tradisi tersebut dihentikan. Jangan sampai hanya karena merasa eman-eman dampaknya justru merugikan masyarakat itu sendiri.

Baca Juga: Ada Campur Tangan Leonard Tupamahu dalam Menaikkan Mental Pemain PSS Sleman di BRI Liga 1

"Kasus Antraks di Gunungkidul sudah ada sejak puluhan tahun silam, maka perlu ditangani secepatnya dengan cara yang tepat. Jangan sampai kasus itu menular dan menimbulkan ketakutan warga," tandasnya.

Antraks merupakan penyakit hewan menular yang disebabkan oleh bakteri Bacillus anthracis. Antraks umumnya menyerang hewan herbivora seperti sapi, kambing, domba serta dapat menular ke manusia.

Bakteri ini apabila terpapar udara akan membentuk spora yang sangat resisten terhadap kondisi lingkungan dan bahan kimia, termasuk desinfektan tertentu dan dapat bertahan puluhan tahun di dalam tanah.(*)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X