HARIAN MERAPI - Kelas Belajar Menulis Nusantara (KBMN) menggelar acara bertajuk Temu Penulis bagi Pengurus Besar (PB) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) di kompleks Asrama Haji, Sinduadi, Mlati, Sleman, baru-baru ini.
Menurut Panitia Temu Penulis KBMN PB PGRI, Widya Setianingsih SAg, kegiatan tersebut diikuti 100 peserta yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia. Acara juga disiarkan secara online melalui aplikasi Zoom.
“KBMN PB PGRI biasa melaksanakan pelatihan menulis secara daring melalui Zoom dan WA group. Sekarang ini, pertama kali para peserta bertemu secara offline dan semuanya memiliki semangat menulis untuk menggelorakan literasi,” jelas Widya.
Baca Juga: 11 Tahun Bela Chelsea, Cesar Azpilicueta Resmi Tinggalkan The Blues
Diungkap pula oleh Widya, Temu Penulis KBMN PB PGRI tersebut mempunyai agenda utama, workshop menghadirkan nara sumber yang kompeten di bidangnya.
Pertama, Prof Dr Ngainun Naim MPd dengan tema materi, Menulis itu Mudah. Sedangkan, Catur Nurrohman MPd dengan materi, Literasi Bergerak, Berdampak Bagi Dunia Pendidik Nusantara.
Selain workshop, ada pula agenda kegiatan lain seperti kunjungan ke Monumen Jogja Kembali (Monjali), peluncuran buku Tim Solid, dan studi perpustakaan di MTsN 6 Bantul.
Ada pula bazar buku, pembacaan puisi dan pantun, tukar cindera mata antar daerah serta company visit atau kunjungan ke penerbit buku di Jogja, yakni Penerbit Andi.
Baca Juga: Beroperasi Tanpa Masinis, LRT Jabodetabek Akan Uji Coba Terbatas dengan Penumpang pada 12 Juli 2023
Ditambahkan Widya, karya tulis dalam bentuk buku solo maupun antologi berisi cerpen, puisi, pengalaman hidup, hingga jurnal ilmiah merupakan kekayaan intelektual tak ternilai harganya. Kekayaan tersebut berusia sepanjang masa.
Bahkan karya tulis baik berupa cerpen, antologi puisi yang kemudian dibukukan secara pribadi (solo) maupun bersama-sama (antologi) merupakan sumbangsih nyata untuk gerakan literasi di Indonesia.
“Tak kalah penting, salah satu keuntungan menulis dapat mendukung kenaikan pangkat bagi ASN,” urainya.
Sementara itu Brian selaku pengurus KBMN mengungkapkan, KBMN berawal dari kelas menulis melalui WA grup dengan 256 anggota setiap kelompok.
Baca Juga: Pasutri Ini Pertahankan Pembuatan Tempe Kedelai Secara Manual dan Gunakan Bungkus Daun Pisang