HARIAN MERAPI – Belum lama ini naskah pidato Presiden RI Ir Soekarno (Bung Karno) diakui UNESCO sebagai arsip warisan dunia atau Memory of the World (MoW).
Naskah pidato Presiden Soekarno yang baru saja ditetapkan oleh UNESCO sebagai arsip warisan dunia atau MoW itu berjudul ‘To Build The World Anew’.
‘To Build The World Anew’ yang diakui UNESCO sebagai arsip warisan dunia (MoW) adalah naskah pidato Presiden Soekarno yang dibacakan pada sidang Majelis Umum PBB tahun 1960.
Baca Juga: Bus Pariwisata Terguling Bikin Jalan ke Pantai Ngobaran Gunungkidul Macet, 3 Penumpang Luka
Presiden Joko Widodo mengumumkan hal tersebut dalam sebuah posting-an di akun instagram miliknya, @jokowi.
Dalam postingan tersebut, Presiden Jokowi mengatakan di antara ratusan dokumen yang digolongkan sebagai Memory of the World atau arsip warisan dunia oleh UNESCO, terdapat 11 dokumen milik Indonesia.
Tiga di antaranya baru ditetapkan dalam sidang Dewan Eksekutif UNESCO pada Mei 2023, yaitu Pidato Soekarno, ‘To Build The World Anew’, arsip pertemuan pertama Gerakan Non Blok, dan Hikajat Aceh.
Pidato Soekarno berjudul ‘To Build The World Anew’ merupakan usulan bersama Aljazair, Mesir, India, Indonesia, dan Serbia.
Baca Juga: Tersangka penipuan tiket Coldplay ditangkap di Sulsel, berikut barang buktinya
Menurut Presiden Jokowi, sebelumnya juga ada delapan arsip Indonesia yang sudah masuk dalam dokumen atau arsip warisan dunia.
Delapan arsip tersebut adalah Arsip VOC, Arsip Konferensi Asia Afrika, Babad Diponegoro, Arsip Konservasi Borobudur, Arsip Tsunami, La Galigo, Negarakertagama, dan Cerita Panji.
“Arsip-arsip warisan dunia ini adalah milik semua warga dunia. Karena itu harus sepenuhnya dilestarikan dan dilindungi, serta dapat diakses oleh semua orang tanpa hambatan,” tulis Presiden di akun instagramnya @jokowi.
Sementara itu mengutip laman Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), sebuah arsip bisa diakui sebagai warisan dunia karena dinilai bisa memberikan pengaruh besar dalam perkembangan dunia.