HARIAN MERAPI - Seni musik Kolintang asal Sulawesi Utara (Sulut) berusaha untuk bisa diakui oleh United Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai warisan budaya dunia.
Demikian ditegaskan Ketua Umum DPP Persatuan Insan Kolintang Nasional (PINKAN) Penny Iriana Marsetio saat di Salatiga, Kamis (17/11/2022) sore.
“Saat ini kami sedang berusaha keras untuk bisa membawa musik seni musik Kolintang ini bisa diakui dunia melalui lembaga UNESCO. Untuk itu kami berharap adanya dukungan dari pemerintah dalam membawa Kolintang ke tingkat dunia,” tandas Penny Iriana Marsetio kepada wartawan.
Baca Juga: 89 Pelatih musik kolintang dari sejumlah daerah di Indonesia bakal terima penghargaan di Salatiga
Para tokoh sekaligus maestro dan pelatih kolintang nasional berkumpul di Salatiga untuk sosialisasi ‘Kolintang Goes to UNESCO’ dan memberikan penghargaan kepada maestro kolintang warga asal Minahasa, Sulawesi Utara (Sulut), Petrus Kaseke yang selama puluhan tahun tinggal dan meninggal di Salatiga.
Petrus Kaseke menurut Penny, adalah tokoh yang mengembangkan seni musik kolintang ke tanah Jawa dan telah melahirkan seniman kolintang, perajin alat musik kolintang dan karya lainnya yang telah merambah ke beberapa daerah.
Baca Juga: Mahasiswa Keio University Jepang belajar budaya Indonesia di UKSW, mahir mainkan musik tradisional
Untuk itu DPP PINKAN dan seluruh pelatih kolintang memberikan penghargaan kepada Petrus Kaseke sekaligus akan menyusuri dan mendata alat-alat kolintang yang telah dibuat Petrus Kaseke bisa menjadi bahan bagi DPP yang akan mengusulkan Petrus Kaseke ini sebagai Pahlawan Nasional dalam Bidang Budaya.
“DPP PINKAN segera mengusulkan Petrus Kaseke sebagai pahlawan nasional bidang budaya khususnya seni musik kolintang ini,” kata Penny, Kamis (17/11/2022).
Ketua Persatuan Ikatan Pelatih Kolintang Nasional, Jody Aray mengatakan menjadi garda terdepan dalam memajukan seni musik kolintang. “Kami berharap musik Kolintang ini bisa terdaftar di UNESCO,” katanya. *