Mahasiswa Keio University Jepang belajar budaya Indonesia di UKSW, mahir mainkan musik tradisional

photo author
- Sabtu, 3 September 2022 | 07:26 WIB
Mahasiswa Keio University Jepang belajar budaya di UKSW Salatiga.  (Dok humas UKSW Salatiga )
Mahasiswa Keio University Jepang belajar budaya di UKSW Salatiga. (Dok humas UKSW Salatiga )

HARIAN MERAPI - Sebanyak 12 mahasiswa Keio University Jepang kembali belajar bahasa dan budaya Indonesia di Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) selama 14 hari.

Bertempat di ruang Nusantara Language Training Center (LTC) UKSW, digelar acara penutupan Program Intensif Bahasa dan Budaya Indonesia (PIBBI) Keio yang diikuti mahasiswa Keio University Jepang, Jumat (2/9/2022).

Penutupan program yang berlangsung sejak 21 Agustus 2022 ditandai dengan penyerahan sertifikat tanda kelulusan PIBBI kepada 12 mahasiswa Keio University Jepang dan juga penampilan dari peserta PIBBI Keio.

Baca Juga: Memang jodoh! Dianggap miliki senyuman seperti Son Ye Jin, Hyun Bin: Aku juga melihatnya, memang mirip!

Mengenakan baju adat dari sejumlah daerah di Indonesia, 12 mahasiswa asal Keio University Jepang menampilkan kemampuan memainkan musik angklung.

Lagu Jawa Cublak-cublak Suweng dimainkan peserta PIBBI Keio dengan angklung di depan para pengajar, sahabat LTC dan juga orang tua asuh homestay.

Tak hanya itu, peserta PIBBI juga berkesempatan menunjukkan tarian Ondel-ondel dan menari bersama diiringi lagu “Sajojo” dan “Goyang Maumere”.

Direktur LTC UKSW Salatiga, Johanna Likumahuwa, S.Pd., mengungkapkan PIBBI Keio kembali diadakan setelah kurang lebih dua setengah tahun vakum karena pandemi Covid-19.

Baca Juga: H-5 Tayang, penjualan tiket Confidential Assignment 2: International duduki peringkat 1 di 3 bioskop Korsel

“Kami senang program internasional UKSW kembali dilakukan secara offline. Terakhir kali PIBBI Keio diselenggarakan adalah pada bulan Maret 2020, sebelum Salatiga diberlakukan pembatasan sosial berskala besar," katanya.

Dalam PIBBI Keio kali ini, peserta melakukan banyak kunjungan lokal seperti ke pasar tradisional, lapangan Pancasila, hingga cafe-cafe yang ada di sekitar UKSW untuk interaksi dengan warga setempat.

"Peserta juga mencoba alat transportasi lokal seperti angkot, becak, dokar, hingga transportasi online sambil membuat laporan dan presentasi mengenai kunjungan mereka,” terang Johanna.

Selain itu, LTC UKSW juga menggandeng Program Studi Destinasi Pariwisata Fakultas Interdisiplin dan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Bachelor of International Primary Education (BIPE) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan untuk mengadakan kegiatan Berbagi Budaya.

Baca Juga: Wakil Indonesia tak tersisa di Japan Open 2022 setelah lima wakilnya terhenti di perempatfinal

“Dalam kegiatan Berbagi Budaya ini, para peserta PIBBI Keio berinteraksi secara intensif dengan mahasiswa UKSW mengenai budaya Jepang dan Indonesia seputar makanan khas, tempat wisata, festival di Jepang," katanya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X