Waspadai dampak El Nino, Bupati Sukoharjo Etik Suryani pimpin tanam padi serempak

photo author
- Selasa, 30 Mei 2023 | 19:55 WIB
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat memimpin tanam padi serempak di Desa Pandeyan Kecamatan Grogol.  (Wahyu Imam Ibadi)
Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat memimpin tanam padi serempak di Desa Pandeyan Kecamatan Grogol. (Wahyu Imam Ibadi)

HARIAN MERAPI - Pemkab Sukoharjo melaksanakan tanam padi serempak sebagai upaya menjaga ketahanan pangan dan surplus beras. Penanaman juga sekaligus bentuk kewaspadaan terhadap fenomena alam El Nino atau peningkatan suhu udara yang berdampak pada kekeringan.

Bupati Sukoharjo Etik Suryani saat membuka kegiatan tanam padi serempak di Desa Pandeyan Kecamatan Grogol, Selasa (30/5/2023) mengatakan, Kabupaten Sukoharjo merupakan lumbung padi di Jawa Tengah.

Meskipun terdampak Pandemi Covid-19 dan anomali iklim serta melalui upaya penerapan inovasi teknologi dan mitigasi terhadap dampak perubahan iklim, Kabupaten Sukoharjo masih mampu surplus beras sebesar 138.000 ton beras di tahun 2022, dan terus berupaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman pangan.

Baca Juga: Fakta, kronologi dan motif Suyono lakukan mutilasi adalah untuk kuasai harta korban

Berdasarkan ramalan cuaca dari BMKG tahun ini Indonesia berada dalam fenomena El Nino yang diprediksi
terjadi pada bulan Mei-Juli 2023.

Agar ketahanan pangan di Kabupaten Sukoharjo terus terjaga, tentunya kita perlu mensiasati dampak perubahan iklim berupa fenomena El Nino ini.

Salah satunya adalah dengan memanfaatkan ketersediaan air untuk menghindari resiko gagal panen karena kekeringan.

Keberhasilan budidaya tanaman tidak pernah lepas dari ketersediaan air dan pengamanan dari Organisme Pengganggu Tumbuhan.

Baca Juga: Milenial Loyalis Ganjar Kembangkan Potensi Desa Wisata Grogol Sleman Melalui Bakti Lingkungan

"Saya memberikan apresiasi atas penyelenggaraan kegiatan ini. Saya menghimbau kepada seluruh petani untuk segera mempercepat tanam agar ketika kita mengalami puncak musim kemarau di Bulan Agustus nanti, fase tanaman sudah tidak memerlukan air," ujarnya.

"Manfaatkan alat mesin pertanian untuk mendukung percepatan tanam, maksimalkan fungsi irigasi perpipaan, dam parit, jaringan irigasi air tanah dangkal, jaringan irigasi air tanah dalam dan embung yang kita miliki untuk menambah suplay air irigasi. Dalam rangka pengamanan usaha tani, saya harapkan petani mengikuti Program Asuransi Usaha Tani Padi, sehingga jika terjadi gagal panen akan mendapatkan ganti modal untuk bertanam lagi," imbuh Etik.

Pada kesempatan yang baik ini Bupati mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, baik petani, petugas maupun stakeholder baik pemerintah maupun swasta dalam mengadopsi inovasi teknologi baru di Bidang Pertanian sehingga Kabupaten Sukoharjo mampu mempertahankan surplus beras, sehingga mampu berkontribusi dalam penyediaan pangan dan menjadi Lumbung Padi di Jawa Tengah.

Kepala Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Bagas Windaryatno, mengatakan, sumber penampungan air di Kabupaten Sukoharjo cukup banyak berupa waduk, embung, dam dan sumur dalam. Air dialirkan langsung ke sawah petani melalui saluran irigasi.

Baca Juga: Hidup sederhana salah satu kunci meraih kebahagiaan hidup di usia senja

Sistem pengairan tersebut menjadi jaminan petani mendapatkan pasokan air saat musim tanam hingga panen. Namun demikian, air sekarang akan diefisiensikan sebagai langsung menghadapi fenomena alam El Nino sekaligus tetap mendapatkan hasil panen melimpah.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X