5. Masih punya utang di RS
Bahkan, kata Sekdes Tasikmadu, keluarga Ngalimun masih memiliki utang biaya pengobatan di rumah sakit.
"Kalau tidak salah, utangnya mencapai 60-an juta rupiah," ucapnya.
6. Tidak punya BPJS
Baca Juga: Kenalkan Program Sekolah, KB Harapan Bunda Gelar Lomba Mewarnai
Menurut Erdian, Ngalimun memang tidak terjamin oleh BPJS Kesehatan.
Ia tidak memiliki Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Hal itu membuat Ngalimun dan keluarganya terpaksa merogoh kocek sendiri untuk membiayai pengobatan.
7. Diusulkan tiap tahun, tapi belum masuk BPJS
Pihak desa, katanya, tidak kurang-kurangnya mengusulkan nama Ngalimun ke dalam BPJS.
Baca Juga: Satset! Miras Oplosan Berjenis Kuningan Berhasil Diamankan di Bantul, Berikut Kronologinya
"Setiap tahun ada pemutakhiran kepesertaan BPJS Kesehatan yang Program Bantuan Iuran (PBI), dan kami selalu mengusulkan Ngalimun sebagai peserta baru, tapi nyatanya belum pernah terealisasi," terang Erdian.
Pihak pemerintah desa berharap pemerintah bisa memasukkan nama Ngalimun sebagai peserta BPJS PBI dan mendapat KIS, sehingga pengobatannya ditanggung negara.
8. Dirawat di rumah
Setelah tidak mampu membiayai lagi pengobatan, keluarga membawa Ngalimun pulang ke Tasikmadu.