HARIAN MERAPI - Lapas Narkotika II A Yogya atau Lapas Pakem bekerja sama dengan Ikatan Konselor Adiksi Indonesia (IKAI) melakukan rehabilitasi sosial dan medis, Warga Binaan Permasyarakatan (WBP).
Sebanyak 90 orang WBP, terdiri dari 70 orang WBP mengikuti rehabilitasi sosial dan 20 orang WBP mengikuti rehabilitasi medis. Kegiatan rehabilitasi narkoba terus di monitoring oleh Lapas Narkotika Pakem.
Kalapas Narkotika II A Yogyakarta, Ramdani Boy mengatakan, kegiatan rehabilitasi sosial dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu narapidana dalam memperbaiki interaksi sosial. Setelah mereka keluar dari Lapas.
Baca Juga: Petung Jawa weton Senin Wage 8 Mei 2023, watake bagus ing warnane, lan gemi prawira ing lungit
Peserta mendapatkan pelatihan mengenai cara berkomunikasi yang efektif. Membangun hubungan baik dengan keluarga, masyarakat dan belajar keterampilan sosial yang dapat membantu mereka dalam kehidupan sehari-hari.
"Lapas Narkotika Pakem terus memonitor kegiatan rehabilitasi narkoba bagi warga binaan," kata Ramdani Boy, dalam pers rilisnya, Sabtu (6/5).
Dikatakan, kegiatan rehabilitasi narkotika untuk warga binaan itu sudah berjalan selama dua bulan dan akan dilaksanakan selama enam bulan. Sehingga diharapkan dengan kegiatan ini dapat membantu warga binaan.
"Semoga dengan kegaitan ini dapat membantu warga binaan mengatasi ketergantungan narkoba," katanya.
Sedangkan, rehabilitasi medis tujuannya untuk membantu narapidana dalam memulihkan kondisi kesehatan setelah penggunaan narkotika. Warga binaan diberikan pemeriksaan kesehatan, terapi medis sesuai kebutuhan.
Mereka juga mendapatkan edukasi mengenai bahaya penyalahgunaan narkotika dan cara menjaga kesehatan tubuh mereka setelah keluar dari Lapas. Dalam hal ini Lapas Pakem mengandeng IKAI sebagai konselor.
Baca Juga: Ramalan zodiak Pisces sepekan mulai Minggu 7 Mei 2023, kisah cinta yang mengejutkan bisa dimulai
"Dengan demikian para peserta dalam memperoleh dukungan emosional dan psikologis selama masa rehabilitasi," ucapnya.
Para konselor yang sudah berpengalaman dalam bidang konseling adiksi. Mereka juga memberikan bimbingan untuk membantu narapidana dalam merencanakan masa depan mereka setelah keluar dari Lapas.
Para peserta merasa terbantu dalam mempersiapkan diri untuk kembali ke masyarakat setelah masa pidana selesai. Diharapkan kegiatan ini dapat membantu para narapidana memulihkan diri secara fisik dan mental.
Baca Juga: Cerita mistis pertarungan para tuyul 3, Suhari heran uang hasil curian tuyul kok hilang dicuri juga
