HARIAN MERAPI - Pasca arus mudik dan balik Lebaran pemantauan dilakukan terhadap kondisi pergerakan warga di sejumlah wilayah yang dimungkinkan ikut merantau mencari pekerjaan keluar daerah.
Para perantau baru kemungkinan tidak terlalu banyak karena ikut keluarga yang telah lebih dulu sukses.
Kepala Dinas Perindustrian dan Tenaga Kerja (Disperinaker) Sukoharjo Sumarno, Kamis (4/5) mengatakan, Disperinaker Sukoharjo ikut memantau kondisi pergerakan warga pasca arus mudik Lebaran 2023.
Baca Juga: Menurut Alquran, rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba, AWAS bukan jaring laba-laba
Hal ini terkait kemungkinan warga dibeberapa wilayah pergi merantau keluar daerah untuk mencari kerja. Para perantau baru tersebut memilih pergi dari Sukoharjo dengan ikut keluarga atau saudara yang lebih dulu sukses.
"Masih kami pantau, karena informasinya memang dibeberapa desa ada perantau yang pulang kampung saat mudik Lebaran kemudian mengajak keluarga atau saudaranya ikut pergi merantau bekerja disana. Perantau baru ini berharap bisa sukses seperti keluarga atau saudaranya tersebut," ujarnya.
Sumarno belum memastikan berapa warga Sukoharjo yang menjadi perantau baru keluar daerah. Sebab tidak hanya dilakukan pemantauan, namun juga pendataan untuk memastikan jumlah warga yang valid.
"Warga Sukoharjo yang merantau bekerja dibeberapa sektor industri maupun membuka usaha sendiri seperti jualan jamu gendong produk kas Kabupaten Sukoharjo, jualan bakso dan lainnya. Nah, perantau baru yang ikut pergi keluar daerah kemungkinan bekerja dibidang tersebut juga," lanjutnya.
Beberapa daerah yang menjadi tujuan warga Kabupaten Sukoharjo pergi merantau seperti Jakarta, Jawa Barat. Selain itu juga beberapa daerah di luar Jawa seperti di Pulau Sumatera, Sulawesi dan Kalimantan. Khusus untuk luar Jawa, Sumarno menjelaskan lebih karena faktor historis dimana warga Kabupaten Sukoharjo tersebut dulunya ikut program transmigrasi maupun merantau sendiri.
Disperinaker Sukoharjo juga sekaligus memantau kondisi warga yang merantau dibeberapa daerah dengan pihak paguyuban. Hal ini penting untuk mengetahui kondisi perkembangan warga disana. Sebab, dikatakan Sumarno mereka masih berstatus warga Sukoharjo dibuktikan dengan identitas kependudukan seperti Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Di Kabupaten Sukoharjo sendiri sebenarnya banyak sektor industri dan usaha yang membuka lowongan kerja dalam jumlah besar. Tapi tetap saja ada perantau yang ingin bekerja di luar daerah," lanjutnya.
Sumarno mengatakan, dibeberapa desa di Kabupaten Sukoharjo memang banyak yang warganya menjadi perantau. Karena tradisi inilah maka dimungkinkan anggota keluarga atau saudara ikut pergi merantau. Hampir tahun saat momen Lebaran dimungkinkan ada warga Sukoharjo yang menjadi perantau baru.
Desa yang warganya banyak menjadi perantau juga disebabkan karena faktor potensi setempat yang kurang. Sebab wilayah tersebut seperti sering mengalami kekeringan dan tidak terlalu banyak industri atau usaha yang menyerap banyak tenaga kerja.
