Kisah Wagino dan Keluarga Pilih Mudik ke Pemalang Naik Gerobak Motor Roda Tiga

photo author
- Rabu, 19 April 2023 | 08:40 WIB
Warga memilih mudik menggunakan gerobak motor dari Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara menuju Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (18/4/2023) malam.  (ANTARA/HO-Jurnalis Jakarta Utara)
Warga memilih mudik menggunakan gerobak motor dari Kampung Muka Ancol, Pademangan, Jakarta Utara menuju Pemalang, Jawa Tengah, Selasa (18/4/2023) malam. (ANTARA/HO-Jurnalis Jakarta Utara)

"Kalau kayak gini bensin 20 liter bisa patungan. Ini gerobak motor muatnya sih enam orang, cuman ini bawa empat, lima sama sopir," ujar Wagino.

Di tahun keduanya mudik menggunakan gerobak motor, Wagino mempersiapkan barang bawaan seperti pakaian, oleh-oleh, hingga makanan untuk dikonsumsi selama perjalanan.

Diperkirakan perjalanan malam ini akan menghabiskan waktu 9 jam dari Ancol ke Pemalang melalui jalur pantai utara sejauh lebih kurang 300 kilometer.

Baca Juga: Sempat dikabarkan menolak, Pemkot Sukabumi pastikan memfasilitasi warga Muhammadiyah menggelar shalat Id

Jika kelelahan, mereka sepakat untuk berhenti sejenak di pinggir jalan sebelum mulai melaju kembali.

"Kendalanya capek, ya gantian kalo yang lain bisa bawa, kalo nggak bisa ya istirahat dulu," kata Wagino.

Pilihan mudik menggunakan gerobak motor ini, lanjut Wagino, kemungkinan besar akan terus dilakukannya di lebaran tahun-tahun berikutnya.

Selama tiket angkutan umum gratis masih terasa berat dijangkau, gerobak motor adalah solusi mudik yang dipilih Wagino dan tetangganya.

Sebelum Wagino, pada Minggu (16/4/) bersama empat orang warga Kampung Muka Ancol yang juga mudik ke Pemalang menggunakan transportasi roda tiga bajaj.

Mereka yang sudah mudik duluan menggunakan bajaj ialah Nur Kholik (33) dan istrinya Sri Winarni (32), begitu juga rekan Nur Kholik sesama sopir bajaj yaitu Slamet Sidik (45) dan sang istri Watri (38).

Mereka mudik dengan bajaj karena, biayanya hanya di kisaran Rp 250 ribu sekali jalan. Uang itu dipergunakan untuk membeli 10 liter Pertalite yang dibutuhkan dalam sekali perjalanan.

Sidik menambahkan, selain untuk menghemat biaya, mudik menggunakan bajaj terkesan lebih santai.

Namun, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim sudah melarang aktivitas mudik seperti itu karena dinilai dapat membahayakan warga yang bersangkutan.

Selain kendaraan tidak standar untuk perjalanan jarak jauh, angkutan mudik secara gratis sudah diupayakan pemerintah dan berbagai pemangku kepentingan (stakeholders) lainnya di Jakarta Utara.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Sutriono

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X