HARIAN MERAPI - Cuaca ekstrem masih menjadi ancaman masyarakat karena rawan bencana alam. Sebab hujan deras dan angin kencang sering terjadi hampir setiap hari saat puasa Ramadan seperti sekarang.
Padahal awalnya diprediksi Maret ini sudah masuk peralihan kemarau dimana kondisi menjadi kering.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, Rabu (29/3/2023) mengatakan, awalnya memang ada infomasi dari BMKG terkait peralihan cuaca dari hujan ke kemarau pada Maret ini dimana akan berdampak pada kekeringan akibat suhu panas.
Baca Juga: Alami kecelakaan lalu lintas tunggal tercebur selokan di Karanganyar, istri tewas, suami luka serius
Pada bulan ini juga masih disertai curah hujan dengan intensitas terus mengalami penurunan seiring datangnya peralihan cuaca.
Namun demikian ternyata curah hujan tinggi dan angin kencang masih sering terjadi merata di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
Cuaca ekstrem yang masih terjadi bersamaan dengan awal puasa Ramadan membuat BPBD Sukoharjo meminta pada masyarakat untuk tetap selalu waspada. Sebab hujan dan angin kencang bisa menyebabkan bencana alam seperti banjir.
Baca Juga: Tim Taekwondo UKDW Yogyakarta Raih 6 Medali di EFM Taekwondo Challenge 2023
"Disaat masyarakat sedang ibadah puasa Ramadan tetap kami minta waspada cuaca ekstrem dimana masih sering turun hujan deras dan angin kencang. Khususnya di wilayah rawan disepanjang aliran Sungai Bengawan Solo," ujarnya.
Hujan deras dalam beberapa hari terakhir dipantau BPBD Sukoharjo di Sungai Bengawan Solo berupa peningkatan debit air. Hal tersebut terpantau di titik pemantauan di bawah jembatan Bacem Telukan Grogol.
Peningkatan debit air ini menjadi tanda bagi BPBD Sukoharjo kepada masyarakat untuk waspada banjir. Beberapa wilayah rawan banjir seperti di Kecamatan Grogol dan Kecamatan Mojolaban tetap diminta selalu meningkatkan kewaspadaan.
Baca Juga: SMA Muhi Yogya Selenggarakan Pesantren Ramadhan 1444 H, Ini Rangkaian Kegiatannya
Selain hujan, angin kencang juga sering terjadi di wilayah Kabupaten Sukoharjo. Beberapa ranting pohon bahkan tumbang karena tertiup kencangnya angin. Sebagai antisipasi pohon tumbang dan menimbulkan korban maka Pemkab Sukoharjo telah melakukan pemangkasan ranting pohon.
Antisipasi juga dilakukan dengan memantau papan reklame berukuran besar rawan roboh akibat angin kencang. Petugas mengecek ulang struktur bangunan papan reklame. Apabila ada kerusakan maka pemilik atau pengelola papan reklame diminta segera melakukan perbaikan.
Pemantauan masih akan terus dilakukan BPBD Sukoharjo disemua wilayah terkait perubahan cuaca. Termasuk dampak yang bisa ditimbulkan akibat datangnya musim kemarau bagi warga.
Artikel Terkait
Antisipasi cuaca ekstrem, Pemkab Sukoharjo siapkan bibit padi untuk petani terdampak bencana alam
Bantuan sosial untuk korban bencana alam dicairkan, Bupati Karanganyar: Semoga tak ada bencana di akhir 2022
Masuk puncak hujan, BPBD Sukoharjo ingatkan masyarakat waspada bencana alam
Bencana alam di Temanggung, akibat longsor dan banjir serta sebuah jembatan putus
Banjir luapan Sungai Bengawan Solo masih mengancam, Pemkab Sukoharjo pertahankan status Siaga Bencana Alam