Perubahan pola makan dari instansi ke bergizi berupa makanan sehat ditegaskan Novia harus dilakukan sekarang sebagai bentuk pencegahan munculnya kasus stunting. Sebab asupan makanan bergizi tersebut selain mencegah stunting juga membuat anak dan ibu tetap sehat dengan terpenuhinya gizi.
Camat Polokarto Heri Mulyadi, mengatakan, kasus stunting di wilayah Kecamatan Polokarto masih tinggi dan menjadi perhatian penuh Pemkab Sukoharjo dan pemerintah pusat. Pemerintah Kecamatan Polokarto bergerak cepat dengan melakukan penanganan melibatkan semua pihak termasuk pemerintah desa.
Baca Juga: Cristiano Ronaldo Cetak Brace, Portugal Bantai Luksemburg 6-0 dalam Kualifikasi Euro 2024
Keterlibatan pemerintah desa sangat penting mengingat memiliki sumber anggaran besar melalui dana desa. Pemerintah desa sekarang aktif membantu penanganan stunting dengan menyediakan anggaran sebesar Rp 60 juta per desa.
Keseragaman anggaran per desa untuk penanganan stunting sangat diapresiasi Pemerintah Kecamatan Polokarto. Sebab ketersediaan anggaran sangat membantu dan membuat lega pemerintah.
Anggaran yang telah disediakan melalui dana desa tersebut nantinya akan dimanfaatkan penuh dalam penanganan stunting di masing-masing desa di wilayah Kecamatan Polokarto. Penggunaanya akan disesuaikan dengan kebutuhan kondisi kasus stunting di tingkat desa.
"Pemerintah desa sudah sangat membantu dengan menyediakan anggaran besar untuk penanganan stunting. Sekarang pemerintah desa bisa bergerak sendiri membantu menangani stunting," ujarnya.
Penanganan stunting selama ini di wilayah Kecamatan Polokarto sering bergantung menggunakan anggaran dari Pemkab Sukoharjo. Namun sekarang setelah disediakan melalui pemerintah desa maka desa bisa bergerak sendiri menangani stunting.
Baca Juga: Diwarnai Marquez Out, Bagnaia Rebut Podium Pertama di MotoGP Portugal
Pemerintah Kecamatan Polokarto juga melakukan langkah lainnya dalam mempercepat pencegahan dan penanganan kasus stunting. Salah satunya dengan pembentukan pos calon pengantin. Petugas akan melakukan pemeriksaan kondisi kesehatan calon pengantin. Pemeriksaan dilakukan khususnya pada remaja putri yang akan melangsungkan pernikahan.
Dalam pemeriksaan tersebut nantinya akan diketahui kondisi sebenarnya kesehatan remaja putri yang akan melangsungkan pernikahan. Salah satu yang disasar yakni apabila ada temuan remaja putri memiliki riwayat penyakit anemia atau kekurangan darah. Petugas akan menindaklanjuti dengan memberikan penanganan pengobatan.
"Pembentukan pos calon pengantin ini sangat penting. Tujuannya untuk menyiapkan sumber daya manusia calon pengantin sehat sebelum menikah agar nanti saat akan melahirkan anaknya tidak stunting dan tumbuh kembang sehat," lanjutnya.
Upaya penting lainnya juga dilakukan Pemerintah Kecamatan Polokarto dengan melakukan program ketahanan pangan. Kerjasama dilakukan dengan melibatkan pemerintah desa berupa budidaya alpukat. Penanaman pohon buah alpukat dilakukan dengan melibatkan tujuh pemerintah desa di wilayah Kecamatan Polokarto.
Ketujuh desa tersebut yakni Desa Polokarto, Desa Jatisobo, Desa Rejosari, Desa Genengsari, Desa Kamasan, Desa Pranan dan Desa Karangwuni. Luasan lahan rata-rata yang digunakan untuk menanam alpukat seluas 2 hektar. Khusus untuk Desa Polokarto paling luas 5 hektar.