Peternak unggas Sukoharjo proteksi dini cegah flu burung dengan vaksin dan penyemprotan disinfektan

photo author
- Sabtu, 11 Maret 2023 | 18:20 WIB
Ilustrasi unggas  (Foto Dave Karani/Pexels)
Ilustrasi unggas (Foto Dave Karani/Pexels)

Pedagang ternak ayam Kartasura Wiratno mengatakan, ayam ternak yang dijualnya dalam kondisi sehat.

Sebab ayam diambil dari peternak lokal yang selalu menjaga kondisi kesehatan hewan ternaknya dan kebersihan kandang.

Baca Juga: Gunung Merapi erupsi muntahkan awan panas guguran, abu vulkanik sudah sampai lereng Gunung Sumbing

"Selain diberi vaksin dan penyemprotan disinfektan, peternak juga rutin melakukan pemeriksaan kesehatan ternak ayam. Jadi begitu ada yang sakit maka langsung dilakukan penanganan," lanjutnya.

Pemkab Sukoharjo mewaspadai penyebaran flu burung type baru 2.3.4.4b. Kewaspadaan dilakukan sesuai Surat Edaran (SE) dari pemerintah pusat melalui kementerian terkait.

Petugas telah disebar melakukan pemeriksaan dan uji laboratorium dengan sasaran ternak unggas.

Hasil yang didapati sebelumnya ditemukan kasus positif flu burung type A pada sembilan ekor bebek di wilayah Desa Bugel Kecamatan Polokarto.

Kepala Bidang (Kabid) Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo Arif Rahmanto, mengatakan, Pemkab Sukoharjo melalui Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo sudah menerima surat edaran dari pemerintah pusat terkait kewaspadaan penyebaran flu burung type baru 2.3.4.4b. Virus ini merupakan jenis terbaru yang menyerang unggas disejumlah negara.

Dalam surat edaran pemerintah pusat dijelaskan mengenai perkembangan jenis virus yang menyerang unggas. Highly Pathogenic Avian Influenza (HPAI) atau tipe ganas dan Low Pathogenic Avian Influenza (LPAI) atau tipe kurang ganas.

Flu burung yang sebelumnya type H5N1 berkembang menjadi HPAI subtype H5N1 clade 2.3.4.4b dan clade 2.3.2.1c di dunia. Bahkan ada indikasi kasus virus H5N1 clade 2.3.4.4b sudah masuk ke Indonesia.

Terkait hal ini, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo langsung bergerak cepat melakukan pemeriksaan dan uji laboratorium terhadap sampel unggas disejumlah wilayah. Kegiatan tersebut sudah dilakukan sejak akhir tahun 2022 lalu.

"Kasus flu burung terbaru type 2.3.4.4b dan subtype lainnya seperti temuan didunia dibeberapa negara belum ada temuan di Kabupaten Sukoharjo. Kami sudah gerak cepat melakukan pemeriksaan dan uji laboratorium begitu ada surat edaran dari pemerintah," ujarnya.

Gerak cepat juga dilakukan sebagai antisipasi mengingat ada kekhawatiran flu burung menjadi pandemi setelah kasus virus Corona. Arif menjelaskan, pemerintah pusat memberikan proteksi dini terhadap ancaman kasus flu burung disemua daerah agar tidak menjadi pandemi baru setelah virus Corona.

"Temuan kami di lapangan terakhir pada 13 Desember 2022 diketahui ada sembilan ekor bebek di wilayah Desa Bugel Kecamatan Polokarto positif flu burung type A. Type ini sudah sangat lama dan bukan type flu burung terbaru 2.3.4.4b," lanjutnya.

Atas temuan kasus flu burung di Desa Bugel Kecamatan Polokarto tersebut, Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo langsung bertindak memusnahkan sembilan ekor bebek. Petugas juga telah melakukan pemeriksaan dan uji laboratorium terhadap ternak bebek lainnya dilokasi peternakan tersebut dan di wilayah Desa Bugel Kecamatan Polokarto. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X