Pemerintah Libya berusaha mengendalikan kenaikkan harga daging pada bulan Ramadhan

HARIAN MERAPI - Kenaikan harga kebutuhan bahan pokok pada bulan Ramadhan tidak hanya terjadi di Indonesia.

Kenaikan harga bahan pokok ini dilaporkan juga terjadi di negara-negara Arab di antaranya Libya.

Maka itu pemerintah Libya melakukan berbagai upaya untuk mengendalikan harga-harga pada bulan Ramadhan.

Baca Juga: Diduga gunakan sabu, Ammar Zoni kembali berkasus hukum. Kapolres: Ditangkap saat sendirian di rumahnya

Pemerintah Libya melalui Kementerian Ekonomi dan Perdagangan berupaya untuk mencegah dan mengendalikan kenaikan harga daging selama bulan Ramadhan.

Bulan Ramadhan di negara itu dimulai pada 23 Maret namun penentuan pastinya akan diumumkan pada 22 Maret mendatang.

Pengendalian harga-harga terutama pada pengendalian harga daging, yang dimaksudkan agar harga tidak naik jika naik tidak melambung tinggi.

Dalam mencegah kenaikan harga daging itu pemerintahan Tripoli melakukan pertemuan yang melibatkan importir dan peternak peternak serta importir daging dan unggas beku.

Baca Juga: Ratuan ayam dipotong untuk Sadranan di makam Kiai Demang Dusun Demangan Temanggung, dimasak tanpa dicicipi

Tingginya harga-harga bahan pokok terutama daging di Libya selama bulan Ramadhan karena ada tingginya permintaan dalam jangka pendek.

Bulan suci Ramadhan ini biasanya ada peningkatan konsumsi di masyarakat.

Pada pertemuan tersebut ditegaskan Wakil Menteri Urusan Perdagangan Suhail Abu Shihab bahwa pemerintah berupaya mengatasi kesulitan dan hambatan serta menyediakan fasilitas yang diperlukan untuk memasok komoditas penting yakni daging dengan standar kesehatan hewan.

Pada pertemuan itu juga dibahas langkah-langkah untuk mengontrol harga daging di pasar lokal sehingga kenaikan itu sesuai dengan kemampuan masyarakat selama bulan Ramadhan.

Baca Juga: Mandi di Sungai Oya Srigetuk, 3 pelajar MTsN Gubukrubuh Gunungkidul hanyut, 1 tewas 2 selamat