HARIAN MERAPI - Ritual Sadranan digelar warga di makam Kiai Demang di Dusun Demangan, Desa Candimulyo, Kecamatan Kedu Temanggung, Jumat (10/3/2022).
Warga berduyun-duyun menuju ke makam Kiai Demang untuk mengikuti ritual sadranan.
Tidak hanya warga setempat yang mengikuti ritual sadranan di makam Kiai Demang, tetapi juga warga luar dusun. Umumnya adalah yang memiliki leluhur yang dimakamkan di komplek pemakaman tersebut.
Ritual doa dipimpin tokoh agama. Doa yang dipanjatkan berupa mengirim doa pada leluhur serta memintakan ampunan atas dosa-dosa mereka.
Warga juga berdoa meminta ampun atas dosa-dosa warga, bersyukur atas segala nikmat dan ditambah kesejahteraan serta terbebas dari mara bahaya.
Di komplek makam ini, sebagai wujud syukur selain berdoa, warga makan bersama sesajian yang dibawa dari rumah.
Sesajian itu antara lain ingkung ayam jantan, sayur, nasi bucu, serta makanan tradisional jajan pasar.
Baca Juga: Mandi di Sungai Oya Srigetuk, 3 pelajar MTsN Gubukrubuh Gunungkidul hanyut, 1 tewas 2 selamat
Usai ritual di komplek makam, siangnya warga Dusun Demangan menggelar ruwat sengkolo lewat gelaran wayang kulit, yang sekaligus media syiar Islam dan penyampaian pesan-pesan berbangsa, bernegara dan bermasyarakat.
Wakil Bupati Temanggung Heri Ibnu Wibowo mengatakan pemerintah Kabupaten Temanggung sangat mendukung kegiatan ritual adat dan keagamaan seperti sadranan Demangan.
"Sadranan banyak digelar sebagai even budaya dan adat, dengan even ini ditanamkan dan dilestarikan kearifan lokal," kata dia.
Dia mengatakan sadranan juga mampu meningkatkan perputaran roda ekonomi setempat, yang diharapkan berdampak pada peningkatan perekonomian warga.
Baca Juga: Ribuan Perempuan Muda Serbu Land of Beauty Festival di Plaza Ambarrukmo