HARIAN MERAPI - Budidaya ikan lele menjadi salah satu sektor ekonomi yang masih terbuka.
Sebab di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) kebutuhan ikan lele mencapai 25 ton setiap harinya, sementara kemampuan pemenuhannya masih sangat kurang.
Pokdakan Patil Berkah Jaya salah satunya, yang sukses membudidayakan ikan lele dengan metode padat tebar, dimana satu kolam dapat menampung 1000 ekor.
Baca Juga: Lebaran sudah dekat. Inilah beberapa tips untuk memperoleh tiket kereta api mudik 2023
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul, Istriyani mengatakan bahwa konsumsi ikan di Bantul masih sangat kurang.
"Kita masih di angka 46 persen untuk memenuhi kebutuhan warga Bantul, sementara 54 persen lainnya dari luar, ini kan peluang," ujarnya Selasa (21/2/2023).
Lebih lanjut ia mengatakan pihaknya siap memfasilitasi untuk pembinaan budidaya ikan secara produktif.
Baca Juga: Benarkah Sesar Mataram berada di Kabupaten Sleman? Begini penjelasan BPBD DIY
"Kami siap melakukan pembinaan, nanti kami membawa pakar, dan kami siap mendampingi budidaya ikan agar produktif seperti ini," ucapnya saat ditemui di Podakan Patil Berkah.
Ketua Kelompok Pembudidaya Ikan (Pokdakan) Patil Berkah Jaya, Rita Suhartanto mengatakan bahwa kelompoknya memiliki 600 kolam lele.
"Terdapat 600 kolam lele di Kabupaten Bantul yang saat ini dikelola dengan metode padat tebar, setiap satu meter kubik kolam dapat digunakan untuk memelihara 1000 ekor," ungkapnya.
Ia mengatakan Pokdakan Patil Berkah Jaya ini sudah berdiri sejak Tahun 2019.
Baca Juga: Subholding Gas Pertamina siap pasok BBG untuk motor, 2 tabung gas bisa dipakai sejauh 100 kilometer
Kelompok tersebut berdiri sebab kepanikan warga yang perekonomiannya terdampak akibat Pandemi Covid-19.
Sementara Bupati Bantul, Abdul Halim Muslih mengatakan bahwa salah satu penanggulangan kemiskinan diantaranya adalah ternak lele.
