HARIAN MERAPI – Ikan patin sering pula ada yang menyebut lele bangkok. Jenis ikan ini juga memiliki patil cukup tajam, sehingga perlu hati-hati saat menangkap patin.
Selain dapat melukai tangan, pernah pula ketika turun ke kolam berisi ikan patin, bagian kaki penangkap patin terkena patil dari lele bangkok tersebut.
“Jika bagian tangan atau kaki terkena patil patin, sebaiknya darah segera dikeluarkan. Kalau tidak dikeluarkan darahnya bisa memicu bengkak,” papar kru jual-beli ikan patin asal Godean Sleman, Endro Purnomo, baru-baru ini.
Baca Juga: Ikan Channa kini naik kelas dari empang ke akuarium
Penangkapan ikan patin untuk konsumsi, sebutnya, dapat menerapkan sejumlah cara. Namun idealnya ditangkap dalam keadaan masih hidup, lalu segera diantar ke pemesan.
Selain itu dapat ditampung dahulu di kolam penampungan sebelum dibeli konsumen. Jika diolah dalam keadaan segar atau baru saja disembelih akan mempunyai cita rasa lebih mantap.
“Olahan atau masakan ikan patin cukup beragam seperti dibuat sop, pepes, dimasak asam-manis ataupun asam pedas sampai cukup digoreng,” tegasnya.
Adapun berat patin ideal untuk dipasarkan, lanjut Endro, yakni minimal 7 ons per ekor. Dengan berat ini tekstur dagingnya sudah bagus untuk dimasak.
Baca Juga: Pelaku mutilasi di Ungaran ditangkap di Purworejo, identitas korban dan pelaku dirahasiakan
Selain itu ketebalan dagingnya juga sudah maksimal. Adapun pemeliharaan dari bibit dengan berat kisaran 8 gram per ekor, bisa menjadi 6-7 ons per ekor biasa antara 5 sampai 6 bulan.
“Dengan catatan kualitas pakannya baik, dan pemberian pakan secara rutin jenis pakan pelet. Bisa juga diberi pakan tambahan wujud dedaunan,” terangnya.
Rekan Endro, Hargo S juga mengungkapkan, patin konsumsi sudah layak atau ideal dipasarkan jika beratnya minimal 7 ons.
Guna mempercepat pertumbuhan ikan tersebut, sebagian pemelihara patin biasa memberi pakan-pakan tambahan atau tak mengandalkan pelet buatan pabrik.
Baca Juga: PSS Sleman utak-atik lini belakang pasca kedatangan pemain baru asal Borneo FC Nurdiansyah