“Setiap anggota harus merawat hingga masa jabatan berakhir. Ini bentuk tanggung jawab jangka panjang terhadap lingkungan,” ujar Boby.
KNPI Karanganyar juga tetap membuka ruang kolaborasi dengan pemerintah daerah, termasuk mendukung program prioritas Bupati Karanganyar terkait penataan lingkungan dan penguatan gerakan pemuda.
“Kami siap mensukseskan program pemerintah daerah. Tetapi untuk geothermal, kami tegas menolak, demi keberlanjutan kawasan Lawu dan masa depan anak cucu kita,” tutur Boby.
Menariknya, kegiatan lingkungan itu juga disatukan dengan program pencarian bakat bagi pelajar dan pemuda desa. Program tersebut menghadirkan ajang seni, musik akustik, pidato lingkungan, hingga lomba kreasi ulang barang bekas.
Ia menilai minat generasi muda perlu disalurkan melalui ruang positif agar mereka ikut terlibat menjaga alam sambil menunjukkan potensi.
“Anak-anak muda itu perlu ruang. Pencarian bakat akan dilakukan di 17 kecamatan,” katanya.
Program itu mendapat dukungan langsung dari Ketua KNPI Jawa Tengah, Casytha A Cathmandu membantu penyediaan perangkat pemilahan sampah dan mendorong agar gerakan bank sampah menjadi model kolaborasi pemuda.
“Ini langkah konkret anak muda. Kita butuh rumah besar yang bisa menggerakkan gerakan positif. Bank sampah ini bisa menjadi pemicu perubahan,” ujarnya. (Lim) *