Gandeng Disdikpora, KPAID dan Kepala Sekolah Se-Yogyakarta, Densus 88 AT Polri Satgaswil DIY Gelar Seminar Penanganan Terorisme

photo author
- Jumat, 28 November 2025 | 19:40 WIB
Seminar Penanganan Terorisme di Balaikota Yogyakarta.  (Dok)
Seminar Penanganan Terorisme di Balaikota Yogyakarta. (Dok)

HARIAN MERAPI - Satgaswil DIY Densus 88 Anti Teror Polri berkolaborasi dengan Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta dan Komisi Perlindungan Anak Indonesia Daerah (KPAID) Yogyakarta menggelar Seminar Sosialisasi Deteksi Dini dan Penanganan Terorisme.

Acara yang dilaksanakan di Gedung Aula Bima Kompleks Balaikota Yogyakarta, Jumat (28/11/2025), dilakukan sebagai upaya merespons dinamika ancaman penyebaran paham radikalisme di kalangan generasi muda.

Dalam seminar ini dihadiri oleh 120 Kepala Sekolah dan Guru Bimbingan Konseling (BK) SMP/MTs se-Kota Yogyakarta. Mereka, yang diposisikan sebagai garda terdepan pengawasan harian di lingkungan pendidikan.

Baca Juga: Terlibat Korupsi Dana Desa, Lurah dan Carik Bohol Rongkop Gunungkidul Diberhentikan

Kepala Dinas Pendidikan Kota Yogyakarta, Budi Santoso Ansori S.E M.Si, menekankan peran krusial institusi sekolah. Menurutnya, kemajuan teknologi memberikan dampak yang signifikan bagi dunia pendidikan.

"Sekolah adalah salah satu tempat strategis untuk mengawasi anak-anak muda setiap hari," beber Budi.

Dengan kolaborasi dengan Satgaswil DIY densus 88 AT Polri dan Walikota Yogyakarta sangat penting untuk menyelenggarakan kegiatan pencegahan proaktif. Tujuannya, mengantisipasi penyebaran radikal di kalangan remaja.

Satgaswil Tegaskan Mitigasi dan Faktor Kerentanan Kasatgaswil DIY dalam paparannya menyampaikan hasil pemetaan ancaman dan menegaskan bahwa program pencegahan telah menunjukkan hasil nyata.

Baca Juga: TNI AU kerahkan tiga pesawat Hercules dan A400M untuk kirim bantuan ke lokasi banjir wilayah Sumatera

"Kegiatan Penegakan Aksi Teror di Indonesia, khususnya di DIY, mengalami penurunan signifikan, hal ini tidak lepas dari keberhasilan program pembinaan dan pencegahan yang dilaksanakan oleh Tim Satgaswil DIY," ujar Kasatgaswil DIY Densus 88 AT Polri.

Kendati demikian, pihaknya menyoroti adanya peningkatan Indeks Potensi Radikalisme di Indonesia yang mencapai 11,7% pada tahun 2023. Menurutnya, radikalisme adalah sebuah proses yang dimulai dari Intoleransi, menuju Radikalisme, dan berakhir pada Terorisme.

Sasaran utama penyebaran paham ini di Yogyakarta saat ini adalah melalui media sosial dan game online. Lebih lanjut, Densus 88 AT Polri menyoroti faktor kerentanan yang sering terabaikan, yaitu Bullying.

Baca Juga: Tanggap Bencana, BRI Peduli Bergerak Cepat Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak di Wilayah Sumatera

"Fenomena bullying adalah salah satu faktor yang menyebabkan anak terpapar dan cenderung adiktif terhadap konten-konten radikal. Kami mengajak seluruh Kepala Sekolah dan Guru untuk berkolaborasi dengan Tim Satgaswil DIY agar ikut menyebarkan edukasi terkait bahaya bullying dan paham IRET di lingkungan sekolah," tegasnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Husein Effendi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X