Dispendukcapil Sukoharjo percepat akses pencetakan KIA di kecamatan anak wajib beridentitas

photo author
- Rabu, 5 November 2025 | 14:45 WIB
Ilustrasi. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak meluncurkan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) dalam memudahkan masyarakat kota itu untuk mencetak sendiri berbagai dokumen administrasi kependudukan (adminduk).  (ANTARA/Queena)
Ilustrasi. Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Kota Pontianak meluncurkan mesin Anjungan Dukcapil Mandiri (ADM) dalam memudahkan masyarakat kota itu untuk mencetak sendiri berbagai dokumen administrasi kependudukan (adminduk). (ANTARA/Queena)

Dispendukcapil Sukoharjo melihat pertumbuhan capaian KTP digital sangat minim. Hal ini disebabkan karena faktor belum semua masyarakat umum masuk dalam program KTP digital.

Baca Juga: Bangkitkan Semangat Kewirausahaan, BRI Hadirkan Pengusaha Muda BRILiaN 2025 untuk Wujudkan UKM Naik Kelas

Angka 7 persen atau 35.000 orang tersebut yang sudah KTP digital didominasi aparatur sipil negara (ASN), TNI, Polri dan pegawai lain di lingkungan pemerintahan. Sedangkan secara keseluruhan angka terbesar penduduk di Kabupaten Sukoharjo yang sudah memiliki KTP berasal dari masyarakat umum.

"Dispendukcapil Sukoharjo sudah sering jemput bola dan sosialisasi ke masyarakat. Tapi memang capaian KTP digital masih 7 persen dan terus kami kejar target pemerintah agar segera terealisasi 100 persen. Secara keseluruhan di Indonesia belum ada satupun daerah yang sudah merealisasikan 100 persen capaian KTP digital," lanjutnya.

Dispendukcapil Sukoharjo sekarang melakukan upaya lain mengejar target pemerintah yakni dengan mengarahkan warga berusia 17 tahun langsung mengakses aplikasi KTP digital. Hal ini dimaksudkan agar capaian terus meningkat. Terpenting juga pemerintah juga sudah mulai mengurangi KTP manual cetak.

"Usia 17 tahun diarahkan langsung KTP digital. Tidak perlu cetak lagi. Ini sesuai arahan pemerintah segera merealisasikan capaian target 100 persen KTP digital di daerah," katanya.

Budi menjelaskan, dalam rapat koordinasi pusat diketahui secara nasional rata-rata banyak daerah belum mampu memenuhi target pemerintah. Capaian yang didapat rata-rata masih dibawah 20-30 persen.

"Kendala banyak karena banyak masyarakat umum belum memiliki android dan penguasaan teknologi sebagai bentuk peralihan KTP manual cetak ke digital," ujarnya.

Kendala lainnya karena pemerintah pusat belum melakukan integrasi sistem layanan umum masyarakat dari manual ke digital. Hal ini menjadi celah bagi masyarakat tetap bisa mengakses layanan umum menggunakan KTP manual cetak.

"Pemerintah berencana melakukan integrasi semua layanan umum masyarakat ke digital. Apabila direalisasikan maka masyarakat mau tidak mau juga harus beralih ke KTP digital. Tapi sekarang KTP manual cetak masih dilayani," katanya.

Budi Susetyo, mengatakan, berdasarkan data Dispendukcapil Sukoharjo diketahui jumlah penduduk yang sudah memiliki KTP sekitar 680.000 orang.

Pemerintah pusat menetapkan target awal 25 persen atau 170.000 orang sampai akhir 2024 aktivasi KTP digital bisa tercapai. Target tersebut kemudian sekarang dinaikan menjadi 30 persen. Sedangkan tahun 2025 dan seterusnya target terus dinaikan menjadi 100 persen. (*)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X