HARIAN MERAPI - Gunung Merapi masih pada level 3 atau siaga berdasar laporan dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.
Gunung api yang terletak di Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah ini berdasar pengamatan Sabtu (1/11/2025) hingga 06.00 WIB mengalami 23 kali gempa guguran dengan amplitudo 2-38 mm dan lama gempa 51.12-185.22 detik.
Selain itu, 15 kali gempa Hybrid/Fase Banyak dengan amplitudo 2-19 mm, S-P tidak teramati dan lama gempa 12.76-49.53 detik.
Baca Juga: BGN Belum Putuskan Nasib SPPG Giyanti Temanggung, Masih Tetap Belum Operasi
Petugas pengamat, Yulianto dalam laporannya menuliskan secara visual Gunung Merapi terlihat jelas.
Teramati asap kawah utama berwarna putih dengan intensitas tebal tinggi sekitar 75 meter dari puncak. Cuaca berawan, angin tenang ke arah barat.
Teramati terjadi pula 7 kali guguran lava ke arah Kali Boyong dengan jarak luncur maksimum 1.900 meter.
Secara klimatologi, cuaca berawan, angin tenang ke arah barat. Suhu udara sekitar 17.4-20.1°C. Kelembaban 93.3-96.8%. Tekanan udara 874-917.5 mmHg.
Terdapat rekomendasi yang dikeluarkan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi di antaranya potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km.
Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.
Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
Data pemantauan menunjukkan suplai magma masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam daerah potensi bahaya.