Baca Juga: Produktivitas gol Manchester City seret, begini pembelaan Pep Guardiola
Sumarno mengatakan, Disperinaker Sukoharjo saat ini di tahun 2025 mencatat penurunan angka pengangguran terbuka tinggal 3,65 persen. Penurunan tersebut secara bertahap dengan besaran angka bervariasi setiap tahun. Pada tahun 2024 lalu, jumlah pengangguran terbuka masih diangka 4 persen.
Penurunan angka pengangguran terbuka tersebut direspon positif Disperinaker Sukoharjo. Sebab upaya yang telah dilakukan berhasil. Salah satunya dengan menarik investor membuka usaha di wilayah Kabupaten Sukoharjo.
"Angka angkatan kerja kita tercatat 400.000 orang setiap tahun. Sedangkan angka pengangguran terbuka tinggal 3,65 persen. Artinya penyerapan calon pekerja disektor kerja tinggi karena banyaknya industri padat karya termasuk kemajuan UMKM ikut berpengaruh," lanjutnya.
Sumarno menjelaskan, upaya dilakukan menekan angka pengangguran dengan memperbanyak lapangan kerja. Pemkab Sukoharjo sangat serius mendatangkan investor diberbagai bidang industri padat karya.
Keberadaan industri tersebut berdampak tersedianya banyak lowongan kerja. Dengan demikian maka tingkat pengangguran akan berkurang setelah mereka terserap kerja.
Untuk mendatangkan investor besar dilakukan Pemkab Sukoharjo dengan menyediakan kawasan industri. Selain itu juga memberikan jaminan dan kemudahan investasi.
Upaya juga dilakukan Pemkab Sukoharjo dengan memberikan pelatihan dan pendampingan kepada pencari kerja. Mereka diharapkan setelah mengikuti tahapan pelatihan memiliki kemampuan lebih dan mudah terserap lapangan kerja.
"Pelatihan kerja ini juga kami maksudkan untuk mempermudah pencari kerja mendapatkan pekerjaan. Apabila tidak maka mereka bisa membuka usaha sendiri. Pelatihan itu seperti menjahit, tata boga dan lainnya," lanjutnya.
Penurunan angka pengangguran juga terjadi karena keberadaan pelaku UMKM. Sebab UMKM membuka banyak lowongan kerja dan mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.
"Seperti di kawasan sentra rotan di Desa Trangsan, Kecamatan Gatak dan di sentra mebel di Kelurahan Bulakan, Kecamatan Sukoharjo disana banyak pelaku UMKM mampu menggerakkan usaha dan menyerap banyak pekerja. Itu juga berpengaruh menurunkan angka pengangguran," lanjutnya.
Sumarno mengatakan, pengangguran menjadi salah satu penyebab penurunan ekonomi warga sekaligus kemiskinan. Hal ini terjadi karena masyarakat kelompok pengangguran tidak memiliki pekerjaan tetap sebagai sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga.
Dampak lebih besar lagi yakni berpengaruh pada peningkatan angka kemiskinan ekstrem. Kelompok tersebut harus ditekan dengan berbagai upaya salah satunya dengan memberikan pelatihan kerja sebagai dasar bekal memiliki keterampilan.
Bekal keterampilan ini bisa dijadikan untuk mendapatkan pekerjaan atau membuka lapangan kerja sendiri. Hal ini diharapkan dapat membuat warga tersebut memiliki sumber pendapatan untuk menghidupi keluarga.