DPRD Sukoharjo dorong pembangunan sumur dalam di wilayah kekeringan, guna penuhi kebutuhan air bersih

photo author
- Rabu, 15 Oktober 2025 | 18:20 WIB
 Ilustrasi - Petugas BPBD Kabupaten Cilacap menyalurkan bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (4/8/2025).  (ANTARA/HO-BPBD Cilacap)
Ilustrasi - Petugas BPBD Kabupaten Cilacap menyalurkan bantuan air bersih untuk warga terdampak kekeringan di Desa Bojong, Kecamatan Kawunganten, Cilacap, Jawa Tengah, Senin (4/8/2025). (ANTARA/HO-BPBD Cilacap)

HARIAN MERAPI - DPRD Sukoharjo mendorong pembangunan sumur dalam di wilayah kekeringan diperbanyak sebagai solusi pemenuhan kebutuhan air bersih warga.

Keberadaan sumur dalam sangat penting mengingat warga sering mengalami kesulitan memenuhi air bersih saat musim kemarau. Pembangunan dilakukan dengan dasar perencanaan matang dan menyesuaikan kemampuan keuangan daerah.

Ketua DPRD Sukoharjo Nurjayanto, Rabu (15/10/2025) mengatakan, DPRD Sukoharjo mendapat keluhan dari masyarakat khususnya warga di wilayah terdampak kekeringan yang membutuhkan penanganan secara permanen mendapat air bersih dengan mudah saat musim kemarau.

Sebab saat kekeringan melanda kebutuhan air bersih warga mendapat bantuan dari Pemkab Sukoharjo. Meski kebutuhan air bersih sudah dijamin pemerintah daerah namun warga tetap meminta disediakan sumber pemenuhan kebutuhan air bersih secara permanen melalui pembangunan sumur dalam.

Baca Juga: Menelisik dugaan korupsi dalam pelaksanaan program MBG, ini yang dilakukan KPK

Permintaan pembangunan sumur dalam diminta warga agar saat musim kemarau datang tidak terjadi masalah kekeringan. Namun demikian pembangunan sumur dalam dilakukan dengan perencanaan matang dan melihat kemampuan keuangan daerah.

"Penanganan masalah kekeringan baik itu untuk sektor pertanian karena Kabupaten Sukoharjo merupakan daerah swasembada pangan. Disisi lain, penanganan sosial untuk warga yang kekurangan air bersih perlu didorong membangun sumur dalam. Perlu dilakukan perencanaan matang dan menyesuaikan keuangan daerah," ujarnya.

DPRD Sukoharjo sudah berkoordinasi dengan Pemkab Sukoharjo terkait dengan wilayah terdampak kekeringan saat musim kemarau. Wilayah tersebut seperti Kecamatan Tawangsari, Weru dan Bulu. Sumur dalam perlu dibangun dalam jumlah cukup untuk memenuhi kebutuhan air bersih warga.

"Keluhan warga itu sudah ditindaklanjuti dengan pengajuan. Kita lihat kemampuan keuangan anggaran daerah dan kami minta kepada Pemkab Sukoharjo melalui dinas terkait melakukan pemetaan," lanjutnya.

Ketua Komisi III DPRD Sukoharjo Wawan Pribadi mengatakan, sudah ada keluhan dan pengajuan warga terdampak kekeringan meminta pembangunan sumur dalam untuk memenuhi kebutuhan air bersih. Salah satunya diajukan di wilayah Kecamatan Weru.

Baca Juga: Pahlawan keluarga itu telah gugur

"Dari Weru sudah ada pengajuan pembangunan sumur dalam. Ini untuk masalah sosial masyarakat memenuhi kebutuhan air bersih warga terdampak kekeringan," ujarnya.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sukoharjo mencari sumber dana untuk merealisasikan program sumur dalam disemua wilayah kekeringan. Kebutuhan biaya pembangunan yang besar membuat sumber dana tidak hanya mengandalkan APBD Kabupaten Sukoharjo saja, tapi juga CSR lembaga atau donatur.

Kepala BPBD Sukoharjo Ariyanto Mulyatmojo, mengatakan, BPBD Sukoharjo saat ini sedang melakukan pemetaan wilayah kekeringan dan berdampak pada kondisi warga kekurangan air bersih saat cuaca panas musim kemarau.

BPBD Sukoharjo sekarang juga melaksanakan program sumur dalam yang akan menyasar wilayah kekeringan tersebut untuk mengatasi masalah warga dengan menyediakan pemenuhan kebutuhan air bersih.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X