Penyebab siswa keracunan makanan MBG harus diungkap tuntas, supaya tidak terulang

photo author
- Minggu, 21 September 2025 | 22:00 WIB
Anggota Komisi IV Bidang Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kabupaten Garut Yudha Puja Turnawan (kiri) menemui sejumlah siswa pasien yang dirawat karena mengalami keracunan makanan di Puskesmas Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (19/9/2025). ( ANTARA/HO-DPRD Garut )
Anggota Komisi IV Bidang Pendidikan dan Kesehatan DPRD Kabupaten Garut Yudha Puja Turnawan (kiri) menemui sejumlah siswa pasien yang dirawat karena mengalami keracunan makanan di Puskesmas Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, Jumat (19/9/2025). ( ANTARA/HO-DPRD Garut )

"Menyediakan air bersih yang memenuhi standar kesehatan untuk proses pencucian bahan pangan, melakukan pelatihan keamanan pangan siap saji bagi seluruh penjamah di SPPG, memperketat pengawasan suhu penyimpanan dan distribusi pangan," katanya.

Baca Juga: Tak Sekedar Pameran, ICS 2025 Rayakan Dunia Otomotif dan Gaya Hidup Personal

Sebelumnya Dinkes Garut sudah mengambil sampel makanan untuk dilakukan uji laboratorium, dan juga sudah menangani siswa yang mengalami gejala keracunan sebanyak 657 orang.

Sebelumnya, sejumlah siswa mengeluhkan sakit seperti pusing, mual, dan muntah-muntah setelah menyantap makanan yang disajikan di sekolahnya yakni MA Maarif Cilageni, SMA Siti Aisyah, dan SMP Siti Aisyah, kemudian SDN 2 Mandalasari di Kecamatan Kadungora pada Selasa (16/9).

Kondisi siswa tersebut semakin parah, kemudian dilakukan pemeriksaan kesehatan, Rabu (18/9) sampai akhirnya mulai bermunculan siswa dengan mengeluhkan sakit yang sama ke puskesmas.(*)

 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Widyo Suprayogi

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X