HARIAN MERAPI - Aksi tentara Israel makin tak terkendali dan membabi buta menyerang warga sipil di Gaza
Bahkan, jurnalis pun menjadi target sasaran tentara Israel. Mereka tak lagi peduli seruan dunia internasional.
Israel dengan sengaja menjadikan jurnalis sebagai target serangan mereka, kata Reporters Without Borders (RSF), yang menyerukan sidang darurat Dewan Keamanan PBB untuk menghentikan "pembantaian jurnalis".
Baca Juga: Pemkot dan PN Magelang Tandatangani Adendum MoU Layanan Publik
Dua puluh warga Palestina, termasuk lima jurnalis dan seorang pengemudi mobil damkar, tewas dan lainnya terluka pada Senin akibat serangan artileri Israel yang menyasar sekelompok jurnalis di Kompleks Medis Nasser di Khan Yunis, Gaza selatan.
Dalam pernyataannya, RSF atau Reporters sans frontières — lembaga swadaya masyarakat yang didirikan di Prancis pada 1985 — mengecam keras pembunuhan jurnalis Palestina akibat serangan militer Israel.
Direktur Jenderal RSF Thibaut Bruttin mengatakan lebih dari 200 jurnalis telah tewas oleh pasukan Israel di Gaza dalam dua tahun terakhir.
Baca Juga: Bupati Temanggung temui Konjen Australia di ruang kerja, ini yang dibicarakan
"Sepuluh tahun setelah Dewan Keamanan PBB mengadopsi Resolusi 2222 yang melindungi jurnalis di masa konflik, tentara Israel justru mengabaikan penerapannya," kata dia.
"Sejauh mana pasukan bersenjata Israel akan melangkah dalam upaya mereka membungkam informasi dari Gaza?" tanya Bruttin.*