HARIAN MERAPI - Fastabiqul Khairat adalah sebuah konsep dalam Islam yang mendorong umat untuk berlomba-lomba dalam melakukan kebaikan. Fastabiqul khairat (berlomba lomba dalam kebaikan) adalah kompetisi yang disukai Allah SWT.
Berlomba dalam kebaikan atau fastabiqul khairat memiliki makna yang luas. Itu akan melahirkan amalan yang terbaik. Seorang Mukmin akan terpacu memanfaatkan waktunya untuk berbuat kebajikan.
Selain itu, Allah SWT. akan memberikan pahala yang sangat besar. Sehingga bisa menghapus dosa-dosa lama hingga dimasukkan ke surga-Nya.
Fastabiqul khairat memiliki beberapa makna dan implikasi, antara lain: (1) Berlomba-lomba
dalam kebaikan: umat Islam didorong untuk saling berlomba dalam melakukan kebaikan, seperti
beramal saleh, membantu orang lain, dan berbuat baik kepada sesame,
(2) Meningkatkan kualitas ibadah: konsep ini juga mendorong umat Islam untuk meningkatkan kualitas ibadah mereka, seperti shalat, puasa, dan zakat, serta melakukan amalan-amalan sunnah lainnya, dan
(3) Mengembangkan kepedulian sosial: fastabiqul khairat juga mendorong umat Islam untuk mengembangkan kepedulian sosial dan membantu orang lain yang membutuhkan, seperti fakir miskin, yatim piatu, dan orang-orang yang terkena musibah.
Tentang fastabiqul khairat, setidaknya ada sepuluh ayat al-Qur’an yang menjelaskannya;
yaitu:
Pertama, segala kebaikan akan mendapatkan pahala dari-Nya. Firman Allah SWT: “Dirikanlah salat dan tunaikanlah zakat. Segala kebaikan yang kamu kerjakan untuk dirimu akan kamu dapatkan (pahalanya) di sisi Allah. Sesungguhnya Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan.” (QS. Al-Baqarah; 2:110).
Kedua, orang-orang yang baik akan dikumpulkan di antara mereka. Firman Allah SWT: “Bagi setiap umat ada kiblat yang dia menghadap ke arahnya. Maka, berlomba-lombalah kamu dalam
berbagai kebajikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sesungguhnya Allah Mahakuasa atas segala sesuatu.” (QS. Al-Baqarah; 2:148).
Ketiga, orang saleh akan senantiasa melakukan fastabiqul khairat. Firman Allah SWT: “Mereka beriman kepada Allah dan hari Akhir, menyuruh (berbuat) yang makruf, mencegah dari yang
mungkar, dan bersegera (mengerjakan) berbagai kebajikan. Mereka itu termasuk orang-orang saleh.” (QS. Ali Imran; 3:114).
Keempat, ampunan bagi orang-orang yang bersegera menuju kepada ampunan-Nya. Firman
Allah SWT: “Bersegeralah menuju ampunan dari Tuhanmu dan surga (yang) luasnya (seperti) langit dan bumi yang disediakan bagi orang-orang yang bertakwa,” (QS. Ali Imran; 3:133).
Baca Juga: Soal royalti lagu kebangsaan Indonesia Raya, begini klarifikasi dari keluarga WR Soepratman
Kelima, kebaikan maerupakan ujian bagi orang-orang beriman. Firman Allah SWT: “Kami
telah menurunkan kitab suci (Al-Qur’an) kepadamu (Nabi Muhammad) dengan (membawa)
kebenaran sebagai pembenar kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan sebagai penjaganya (acuan kebenaran terhadapnya). Maka, putuskanlah (perkara) mereka menurut aturan yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti hawa nafsu mereka dengan (meninggalkan) kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk setiap umat di antara kamu Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Seandainya Allah menghendaki, niscaya Dia menjadikanmu satu umat (saja). Akan tetapi, Allah hendak mengujimu tentang karunia yang telah Dia anugerahkan kepadamu. Maka, berlomba-lombalah dalam berbuat kebaikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu Dia memberitahukan kepadamu apa yang selama ini kamu perselisihkan.” (QS. Al-Maidah; 5:48).