HARIAN MERAPI - Dewan Pimpinan Tingkat Wilayah (DPTW) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DIY mengumumkan susunan pengurus baru periode 2025-2030. Budi Wiyarno sebagai Ketua DPW PKS DIY.
Anggota DPRD DIY dari fraksi PKS Basit Sugiyanto mengatakan pergantian kepengurusan ini adalah wujud nyata dari konsistensi PKS dalam menjalankan sistem kaderisasi dan regenerasi kepemimpinan.
Hal ini menunjukkan keberhasilan PKS mempertahankan tradisi regenerasi yang damai dan produktif. Pasalnya, sejak berdiri PKS dikenal sebagai partai menjunjung tinggi prinsip kepemimpinan kolektif dan berbasis kader.
Baca Juga: Sidang Pembunuhan Sopir Taksi Online di Bantul, Anak Korban Histeris Dengarkan Dakwaan JPU
"Bukan figur semata yang diandalkan, tetapi sistem yang dibangun agar setiap proses kepemimpinan merupakan hasil dari pematangan kader, pembinaan ideologis, serta rekam jejak kontribusi sosial di masyarakat," ungkap Basit, Senin (28/7).
Menurutnya, struktur baru DPTW PKS DIY, bisa dilihat bagaimana semangat tercermin. Di antara wajah baru yang mengisi posisi strategis adalah Budi Wiyarno sebagai Ketua DPW, yang juga sekretaris DPD PKS Kota Jogja.
Indra Gumilar sebagai Sekretaris DPW, saat ini menjabat sebagai ketua DPD PKS Sleman, dua figur muda yang selama ini dikenal aktif dan memiliki semangat pengabdian tinggi dalam struktur PKS.
Terpilihnya Sofyan Setyo Darmawan sebagai Bendahara semakin mengokohkan tampilnya tokoh-tokoh muda dan berpengalaman menduduki jabatan teras di PKS.
Kemudian Agus Mas’udi yang kini terpilih sebagai Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah, Ustaz Ahmad Chudori sebagai Ketua Dewan Syariah Wilayah, menjadi penyeimbang dan sumber keteladanan bagi jalannya kepemimpinan yang lebih matang dan berakar kuat pada nilai-nilai perjuangan partai.
"Susunan pengurus menggabungkan sosok-sosok berpengalaman yang memiliki rekam jejak panjang dalam organisasi, sekaligus memberi ruang bagi kader-kader muda untuk tampil dan mengambil tanggung jawab kepemimpinan," jelasnya.
Dalam konteks DIY DPTW PKS memiliki tantangan sekaligus peluang yang besar. Yogyakarta adalah daerah dengan karakter budaya kuat, masyarakat kritis dan tingkat partisipasi politik cukup tinggi.
"Kepemimpinan PKS DIY harus mampu membaca dinamika ini dan menjadikannya sebagai landasan dalam merancang program-program kerja yang relevan dan berdampak," tandasnya.
Lanjutnya, tantangan yang dihadapi kepengurusan baru ini tidak ringan. Salah satunya adalah bagaimana mengonsolidasikan seluruh elemen partai pasca Pemilu 2024 agar tetap solid dan siap menghadapi Pemilu 2029.