HARIAN MERAPI - Meski hari libur, Bupati Pati H Sudewo ST MT tetap melakukan kegiatan. Pada hari Minggu (27/7/2025), dia meninjau pembangunan jembatan desa Sambirejo dan Karaban Kecamatan Gabus.
Jembatan Sambirejo menghubungkan dukuh Sokolangu dan Sambiroto yang kerap terisolir saat musim penghujan.
Semula, lebarnya hanya 2 meter, dirombak menjadi 7 meter. Sehingga mobil bisa berpapasan. Serta, tidak ada lagi sarang sampah yang tersangkut.
Sedang pembangunan jembatan desa Karaban, memang menjadi salasatu prioritas Pemkab Pati dalam membuka akses transportasi antar desa, sekaligus mendukung kelancaran distribusi hasil pertanian.
Baca Juga: Kenapa banyak remaja alami saraf terjepit? Begini penjelasan dokter spesialis
Bupati Sudewo menjelaskan, jembatan Karaban merupakan penghubung antara desa Tlogoayu, Karaban, dan Wuwur.
Sebelumnya, jembatan ini hanya memiliki lebar 2 meter dan posisinya lebih rendah dari badan jalan, sehingga rawan tersumbat sampah saat banjir.
Sekarang lebarnya ditambah menjadi 7 meter dengan panjang 14,8m. Agar tidak tersumbat sampah saat terjadi banjir.
"Biaya pembangunan jembatan sebesar Rp 2,1 miliar. Diharapkan mampu memperlancar arus lalulintas, khususnya untuk aktivitas angkutan hasil pertanian warga. Dengan desain yang lebih kokoh dan lebar, mobilitas warga antar desa akan lebih mudah dan tidak terhambat kondisi cuaca" ucap bupati Sudewo.
Ditambahkan, awalnya jembatan lama tidak bisa dilewat kendaraan roda empat. Selain itu, desain jembatan yang pendek menyebabkan tumpukan sampah tersangkut saat banjir, sehingga memperparah genangan air disekitar jembatan.
Menurutnya, pembangunan jalan dan jembatan akan menjadikan arus lalulintas lebih lancar, termasuk distribusi hasil pertanian. Sehingga membawa manfaat masyarakat. (*)
