Wayang Topeng warisan budaya tak benda dari Gunungkidul, mengandung tatanan ajaran hidup

photo author
- Sabtu, 19 Juli 2025 | 20:45 WIB
Pergelaran Wayang Topeng Duwet di Kabupaten Gunungkidul, Selasa (8/7/2025) (KOMINFO GUNUNGKIDUL)
Pergelaran Wayang Topeng Duwet di Kabupaten Gunungkidul, Selasa (8/7/2025) (KOMINFO GUNUNGKIDUL)

HARIAN MERAPI - Wayang topeng merupaan salah satu warisan budaya tak benda dari daerah Gunungkidul.

Guna melestarikannya, maka Pemerintah Kelurahan Duwet bersama komunitas seni dan budaya menggelar pertunjukan Wayang Topeng tersebut, pada Selasa (8/7/2025) lalu,

Menurut Wakil Bupati Gunungkidul Joko Parwoto, penting menjaga keberlangsungan warisan budaya, seperti Wayang Topeng, sedangkan pertunjukan ini sebagai bentuk komitmen menjaga warisan budaya tak benda.

Baca Juga: Viral Imigrasi Jakarta Cegah Wanita yang Ngaku Diajak Ketemu Pacar di Pakistan, Petugas Curiga Modus Love Scamming

"Wayang topeng bukan sekadar tontonan, tetapi juga tatanan ajaran hidup. Setiap topeng menggambarkan karakter, setiap lakon mencerminkan laku hidup. Ini adalah warisan budaya adiluhung yang sarat nilai tentang kebaikan, kepribadian, dan perjuangan," katanya.

Oleh karena itu, pihaknya memberikan apresiasi kepada seluruh seniman, dalang, pengrawit, dan masyarakat yang terlibat dalam pelestarian budaya ini.

Sebab, katanya, kegiatan semacam ini bentuk nyata menjaga jati diri bangsa di tengah arus modernisasi.

"Pagelaran ini semoga menjadi penerang, pembelajaran, sekaligus hiburan yang penuh makna dan kebijaksanaan bagi kita semua. Mari kita hidupkan kembali seluruh bentuk seni dan budaya, demi mewujudkan Gunungkidul Raya yang Adil, Makmur, Lestari, dan Berkeadaban," katanya dilansir Antara.

Baca Juga: Antisipasi Ledakan Pengangguran, Disperinaker Sukoharjo Data Lulusan Sekolah dan PT

Ketua Komunitas Gundala Albertus Juwang mengatakan Wayang Topeng Duwet bukanlah seni pertunjukan baru, melainkan telah ada sejak lebih dari dua abad lalu dan menjadi bagian penting dari sejarah budaya masyarakat Duwet.

"Pagelaran ini adalah upaya membangkitkan kembali kesadaran kolektif masyarakat untuk merawat dan melestarikan wayang topeng. Ini bukan hanya topeng atau pertunjukan, tetapi sebuah filosofi yang hidup dan berkembang dalam masyarakat," katanya.

Melalui pergelaran dan film dokumenter yang diluncurkan tersebut, pihaknya ingin membuka ruang baru bagi kesenian tidak hanya di panggung-panggung tradisional, tetapi juga melalui media film dan platform digital agar menjangkau generasi muda.

Lurah Duwet Warsito mengatakan Wayang Topeng Duwet sudah ditetapkan pemerintah sebagai warisan budaya tak benda sejak tiga tahun lalu.

Baca Juga: Day Care Lansia ’Aisyiyah PRA Perumnas Condongcatur laksanakan ’Aisyiyah Senior School untuk pemberdayaan para lansia

"Ini bagian dari warisan leluhur yang harus dijaga. Komunitas Gundala berperan besar dalam upaya tersebut, termasuk melalui film dokumenter yang mereka produksi. Mewakili masyarakat, kami mendukung sepenuhnya pelestarian budaya lokal ini," tandasnya. *

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Swasto Dayanto

Sumber: ANTARA

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X