“Kami berharap, proses audit berjalan dengan baik, lancar dan selesai di dunia. Jangan sampai tidak selesai dan dipertanyakan di akhirat kelak,” terangnya.
Pihaknya pun bersyukur, tiga tahun berturut-turut sejak 2021, Lazismu DIY dalam mengelola keuangan berhasil memperoleh opini, Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Hal tersebut, sebut Jefree, menandakan bahwa, Lazismu DIY secara serius menggarap pengelolaan keuangan ZIS di DIY maupun bagian dari Lazismu Pusat secara transparan dan akuntabel.
Masih menurutnya, jumlah total Kantor Layanan di bawah Lazismu DIY ada 162, lebih banyak dibanding Jawa Timur maupun Jawa Tengah, dan penerimaan teraudit pada 2024, Rp 48,6 miliar.
Baca Juga: Kecelakaan maut Pajero Sport dengan truk di Tol Batang-Semarang, polisi evakuasi tiga korban tewas
Jika dirinci, yakni dari kantor Lazismu Wilayah Rp 16,597 miliar, Sleman Rp 10,675 miliar, Kulon Progo Rp 2,594 miliar, Bantul Rp 11,124 miliar, Gunungkidul Rp 1,478 miliar dan Kota Yogyakarta Rp 6,185 miliar.
Adapun anggaran penerimaan ZIS yang diaudit di Lazismu DIY, lanjut Jefree, mengalami kenaikan sejak 2021, 2022, 2023 maupun 2024 lalu. Lalu, lancarnya proses audit dari tahun ke tahun, karena mendapat dukungan dari berbagai pihak. *