HARIAN MERAPI - Pintu air Dam Colo Nguter pada tahun 2025 ini dipastikan tetap dibuka dan tidak ada penutupan untuk perawatan rutin tahunan.
Kondisi ini merupakan kali kedua setelah dilakukan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS) selalu pengelola Dam Colo pada tahun 2024 lalu. Dibukanya pintu air berdampak besar bagi petani karena mendapat jaminan pasokan air pada musim tanam III (MT III) padi.
Ketua Paguyuban Petani Pengguna Air (P3A) Dam Colo Timur Jigong Sarjanto, Rabu (9/7/2025) mengatakan, petani dan BBWSBS sudah melakukan rapat pertemuan bersama membahas alokasi air daerah irigasi Colo MT III tahun 2025.
Hasil pertemuan tersebut telah disepakati tiga point penting yang disetujui bersama dalam berita acara.
Baca Juga: SD MBS Prambanan launching Smart Class
Isi berita acara tersebut dijelaskan pada Selasa (8/7) bertempat di gedung Graha Tirta Perum Jasa Tirta I para pihak yang hadir dalam rapat koordinasi alokasi air daerah irigasi Colo MT III tahun 2025 telah melaksanakan kesepakatan bersama terkait beberapa hal sebagai berikut.
Pertama, BBWSBS berkomitmen untuk melayani sampai dengan MT III dengan memperhatikan kebutuhan dan ketersediaan air.
Kedua, berdasarkan evaluasi ketersediaan air sampai dengan bulan Juli tahun 2025 masih tercukupi dan tidak ada pengeringan di saluran induk Colo tahun 2025.
Ketiga, pekerjaan lanjutan closure dike akan dilaksanakan pada Awal bulan September 2025 dengan penurunan elevasi waduk di +131.
Berdasarkan kesepakatan tersebut maka membuat petani lega. Petani mendapat jaminan pasokan air pada MT III padi. Petani menjaga agar BBWSBS melaksanakan kesepakatan tersebut demi keberhasilan program pemerintah swasembada pangan nasional.
"Sudah ada pertemuan dan ada kesepakatan antara petani dan BBWSBS dimana pada MT III nanti BBWSBS tetap membuka pintu air dan mengalirkan air Dam Colo Nguter. Ini menjadi jaminan bagi petani mendapat pasokan air," ujarnya.
Jigong menjelaskan, kondisi saat ini stok air baik di sumber penampungan utama di Waduk Gajah Mungkur (WGM) di Kabupaten Wonogiri dan di Dam Colo Nguter di wilayah Kecamatan Nguter Kabupaten Sukoharjo masih aman. Volume air di dua penampungan tersebut melimpah.
Petani sangat membutuhkan pasokan air untuk saat ini MT II padi. Kebutuhan air juga penting pada MT III nanti dimana petani tetap menanam padi. Padi dipilih sebagai tanaman pokok bagi petani tetap tanam. Selain itu, juga bagian dari membantu terwujudnya program pemerintah pusat swasembada pangan nasional.
Pada MT III setiap tahun petani sering mengalami kesulitan mendapat air karena bersamaan dengan musim kemarau.