HARIAN MERAPI - Sebanyak 1.447 warga berobat di Pati Jateng karena terjangkit penyakit HIV/AIDS. Sedang semua wilayah kecamatan di Pati, dipastikan sudah ada warga yang terkena penyakit tersebut.
Demikian diungkapkan Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Pati, Luky Pratugas Narimo SSTP MM, Kamis (3/7). ASN yang masih menjabat sebagai camat Jakenan namun mendapat promosi jabatan pelaksana tugas kepala DKK Pati ini menyebut, jika 1.447 orang belum pasti sebagai warga Pati asli.
Baca Juga: Kena Bully Soal Rob Sayung, Gubernur Jateng: Ndak Papa, Itu Seperti Obat untuk Kerja Lebih Giat
"Jumlah tersebut adalah orang yang berobat di puskesmas atau rumah sakit yang tersebar di Kabupaten Pati, mulai tahun 2011 sampai akhir Juni 2025," tuturnya.
"Kemungkinan penderita HIV/AIDS luar daerah, namun berobat di faskes kecamatan yang berbatasan dengan kabupaten lain. Seperti Sukolilo, Batangan atau Cluwak," kata Luky Pratugas Narimo.
Dikatakan, DKK Pati akan terus melakukan pencegahan HIV/Aids. Sehingga akan dicapai zero infeksi, zero kematian, dan zero diskriminasi terhadap penderita.
Baca Juga: Batik Bakaran Pati motifnya terdiri dari susunan dekoratif
Sebelumnya, pimpinan lembaga sosial Rumah Matahari, Ari Subekti mengungkap masih ada 550 orang yang kami dampingi. Selebihnya, ada yang pindah kota, berhenti pengobatan, atau bahkan meninggal dunia.
Ari Subekti menyatakan, dari pendataan yang dilakukan, penyebaran kasus HIV/AIDS di Pati tidak merata. Terdapat wilayah dengan karakteristik penyebab yang berbeda.
"Seperti karena tingginya jumlah perantau. Kemudian faktor dominasi dan mobilitas pekerja seks komersial (PSK). Serta gaya hidup masyarakat yang cenderung bebas, termasuk perilaku seks" kata Ari Subekti. *