Sementara itu Kepala Dukuh Kanten Wagiyana, mengatakan Angkringan Kulon Omah berdiri sejak tahun 2022 saat terjadi pandemi Covid-19.
"Ide itu muncul di saat sulitnya mencari pekerjaan karena pandemi," katanya.
Kini, setelah tiga tahun berjalan Angkringan Kulon Omah berkembang pesat dan menjadi lapangan pekerjaan bagi warga, sekaligus memberdayakan UMKM setempat.
Wagiyana menjelaskan, Angkringan Kulon Omah dikelola oleh para pemuda setempat yang tergabung dalam Taruna Tani Rukun Santosa.
"Ada sekitar 27 orang anggotanya, dan semuanya juga menjadi pengelola Angkringan Kulon Omah," katanya.
Sementara itu, emak-emak di desa setempat juga beperan menyuplai barang dagangan seperti nasi, mie letek, dan berbagai jenis makanan lainnya.
"Saat ini, ada 58 UMKM yang diberdayakan melalui Angkringan Kulon Omah ini, dan jumlahnya mungkin akan terus bertambah," kata Wagiyana.
Kepala Dukuh Kanten itu mengungkapkan, jika pada setiap akhir pekan tak kurang dari sekitar 700an pelanggan datang untuk menikmati berbagai menu khas Angkringan Kulon Omah.
"Jadi, bisa diperkirakan berapa omzet Angkringan Kulon Omah ini dari jumlah pembeli yang mayoritas adalah remaja itu," ujarnya. *