HARIAN MERAPI - Kenaikan Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) tahun 2025 sebesar 250% di Pati (Jateng), mulai tersenggol (berdampak) ke beberapa pihak.
Dua orang kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) cabang Pati (Jateng) mengundurkan diri dari kepengurusan DPC setempat.
Diduga, mereka berseberangan dengan ketua Hadi Sutrisno dalam mensikapi kenaikan PBB-P2. Selain itu, kini muncul sejumlah pihak yang secara terbuka mendukung program bupati Sudewo.
Baca Juga: Setelah Tim Kurator Lakukan Penilaian Aset Harta Pailit PT Sritex, Segera Lakukan Penjualan
Ketua DPC PSI Pati, Hadi Sutrisno SE ketika dikonfirmasi, membenarkan ada dua kadernya yang mundur dari kepengurusan DPC.
"Tapi, mundurnya bung Subur P dan Toras M sudah lama. Yakni, setelah mereka mendapat kepercayaan dan tugas dari pak bupati Sudewo, sebagai anggota tim transisi. Jadi, bukan karena perbedaan pandang masalah kenaikan PBB-P2" ujarnya, Sabtu (24/5/2025).
Dijelaskannya, masalah ketidaksetujuannya soal kenaikan PBB-P2, merupakan keputusan rapat pengurus DPC PSI Pati. "Kami melihat, jika kenaikan pajak akan membebani masyarakat" ujarnya.
"Tapi sekarang, DPC PSI Pati akan diam. Terserah masyarakat, mau menerima atau tidak masalah PBB-P2 tahun 2025" kata Hadi Sutrisno.
Baca Juga: Jan Hwa Diana Ditetapkan Sebagai Tersangka, Simpan 108 Ijazah Eks Pegawai di Rumah
Sebagaimana diketahui, kepengurusan DPC PSI Pati didasarkan SK DPP nomor 053/SK/DPP/2024 tanggal 31 Mei 2024.
Diantaranya, menunjuk Hadi Sutrisno sebagai ketua, dan Subur Prabowo (sekretaris), serta ada nama Toras Manurung.
Cinta Daerah
Sementara itu, setelah mendulang kritik masalah kenaikan PBB-P2 dari banyak kalangan, kini mulai muncul dukungan terhadap program yang dicanangkan bupati Sudewo tersebut.
Wakil Ketua DPP Partai Golkar, H Firman Subagiyo menyatakan untuk membangun Pati supaya lebih baik dan maju di berbagai bidang, tidak cukup hanya dengan mengandalkan APBN.
Karena setiap tahun, kecenderungan APBN mengalami penurunan, sebagai dampak ekonomi dan politik global.