Hujan tersebut membuat debit air di penampungan seperti Dam Colo Nguter mengalami peningkatan. Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo meminta petani memanfaatkan kondisi ketersediaan air melimpah dengan mempercepat tanam padi.
Bagas menjelaskan, produksi padi Kabupaten Sukoharjo tahun 2024 adalah sebesar 340.997 ton dengan luas tanam sebesar 49.675 hektar, luas panen bersih sebesar 48.271 hektar dan angka provitas sebesar 70,64 kwintal/hektar.
Data Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo diketahui sawah teknis seluas 14.449 hektar, sawah setengah teknis 1.780 hektar, sawah sederhana 2.069 hektar, sawah tadah hujan 2.177 hektar. Total sawah aktif di Kabupaten Sukoharjo sebanyak 20.475 hektar.
Dandim 0726 Sukoharjo Letkol Inf Supri Siswanto, mengatakan, Kodim 0726 Sukoharjo terus turun ke bawah mendampingi petani terkait program swasembada pangan nasional. Kondisi saat ini petani sedang melakukan tanam padi MT II.
Baca Juga: Inilah sikap terbaru RI terhadap Palestina, simak penegasan Prabowo Subianto
"Petani terus kami dorong mempercepat tanam padi MT II sebagai upaya merealisasikan swasembada pangan nasional," ujarnya.
Dandim menjelaskan, percepatan tanam padi dilakukan karena kebutuhan air melimpah. Hal tersebut diketahui dari sumber penampungan air pertanian di Dam Colo Nguter, embung di tingkat kecamatan dan Waduk Mulur Bendosari.
"Petani yang sudah panen padi MT I diminta mempercepat tanam padi MT II. Sudah dilakukan pendampingan Kodim 0726 bersama dengan Dinas Pertanian dan Perikanan Sukoharjo kepada petani," lanjutnya. (*)