HARIAN MERAPI - Syawalan mempunyai banyak manfaat, sehingga berbagai pihak termasuk kelompok-kelompok di masyarakat berusaha dapat menyelenggarakannya dengan sebaik mungkin.
Contoh kelompok yang semangat menggelar Syawalan 1446 H, yakni Alumni Sekolah Calon Tamtama (Secata) Militer Sukarela (Milsuk) Gelombang I Tahun 1982.
Rangkaian acara Syawalan bertajuk Syawalan dan Reuni Akbar 05 Alumni Secata Milsuk Gelombang I Tahun 1982 bertempat di kompleks Memorial Jenderal Besar HM Soeharto (Museum Soeharto) Sedayu, Bantul, baru-baru ini.
Baca Juga: Ditemukan jasad pria dalam karung di Tangerang, diduga korban pembunuhan, begini penjelasan polisi
Menurut Ketua Syawalan dan Reuni Akbar 05 Alumni Secata Milsuk Gelombang I Tahun 1982, Kapten (Purn.) Haryono, kegiatan tersebut memiliki banyak manfaat, makna maupun hikmah tersendiri.
Ratusan peserta pun banyak yang merasakan sangat terharu, dulu pernah sama-sama merasakan dididik/digojlok menjadi prajurit dan lama berpisah dapat dipertemukan kembali dalam keadaan sehat.
“Bisa juga disebut ngumpulke balung pisah, mengumpulkan tulang-tulang yang terpisah atau secara harfiah dapat diartikan menyatukan kembali sesuatu yang telah terpisah,” terangnya.
Syawalan dan Reuni Akbar 05 Alumni Secata Milsuk Gelombang I Tahun 1982 tersebut dihadiri sekitar 350 purnawiran/perwakilan keluarga dari berbagai satuan, yakni PM.Armed, Infantri dan Bantuan Tempur. Dalam rangkaian acara Syawalan, lanjut Haryono, salah satunya ada doa bersama antara lain mendoakan bagi sejumlah alumni yang telah gugur di medan perang, seperti saat bertugas di Timor Timur, Aceh dan Irian Jaya.
Contoh kelompok lain yang rutin dan semangat melaksanakan Syawalan, yakni Keluarga Besar Trah H Yasin. Tempat penyelenggaraannya, pada tahun ini, di kompleks kuliner Kembang Langit Kulonprogo.
Ratusan peserta Syawalan yang berasal dari tujuh kelompok keluarga antusias hadir, yakni dari keluarga Muh. Anwar–Badriyah, HR Poerwo Prandjono-Hj Siti Umi S dan Mangun Suwarno-Hj Djamilah.
Ada lagi dari kelompok keluarga, H Abdul Basir-Hj Asfiyah, H Zahid- Hj Halimah, H Chamid Syamsudin-Hj Siti Fatonah dan H Masduki-Hj Warsilah.
Sebagai pemberita Hikmah Syawalan dalam kesempatan tersebut, yakni Ustadz Ahmad Fauzi Satriyono, antara lain memaparkan pula keutamaan puasa enam hari pada Bulan Syawal.
Baca Juga: Peruntungan Shio Ular berlaku heri ini Rabu 23 April 2025, waspadalah terhadap euforia
“Siapa saja yang berpuasa Ramadhan lalu melanjutkannya dengan puasa enam hari di Bulan Syawal, maka ia seperti berpuasa setahun,” ungkapnya.
