Ini pentingnya deteksi dini kanker kolon, bisa gunakan metode kolonoskopi seperti ini

photo author
- Jumat, 11 April 2025 | 10:00 WIB
Ilustrasi - Penyakit kanker.  (ANTARA/PIXABAY/PDPics)
Ilustrasi - Penyakit kanker. (ANTARA/PIXABAY/PDPics)



HARIAN MERAPI - Teknologi kedokteran kini berkembang pesat dan mampu mendeteksi berbagai penyakit berbahaya.


Salah satunya deteksi dini kanker kolon, bisa dilakukan melalui metode kolonoskopi. Apa itu ?


Metode kolonoskopi adalah salah satu langkah krusial untuk mendeteksi dini kanker kolon dengan cara memasukkan selang endoskopi melalui dubur guna memeriksa permukaan di dalam usus.

Baca Juga: Putri Titiek Puspa Sampaikan Terima Kasih Atas Cinta Masyarakat

Melalui kolonoskopi, dokter dapat mengambil sampel atau biopsi dari massa kanker. Sampel itu kemudian diperiksa di laboratorium untuk mengetahui jenis kanker serta mutasi genetiknya.

"Kanker kolon merupakan kanker yang tumbuh di area usus besar. Ini tidak serta merta muncul melainkan berproses. Sebagian besar berasal dari polip yang kecil dan terus tumbuh mengalami mutasi genetik, hingga akhirnya pertumbuhan tumor tidak terkendali dan menjadi ganas," ujar dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam MRCCC Semanggi dr Randy Adiwinata, Sp.PD, dalam siaran pers, Senin.

dr Randy menjelaskan, gejala kanker kolon umumnya meliputi perubahan pola dan konsistensi feses, buang air besar (BAB) berdarah, perasaan BAB tidak tuntas, anemia, penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, benjolan pada perut atau dubur, sumbatan usus, dan perut yang membesar.

Baca Juga: Pimpinan Ranting Muhammadiyah Condongcatur Barat mengadakan Syawalan tampilkan pembicara Khamim Zarkasih Putro

Diagnosis dan kolonoskopi

dr Randy menekankan pentingnya membedakan gejala kanker kolon dengan kondisi lain, misalnya wasir.

Perdarahan akibat kanker usus besar biasanya ditandai dengan darah berwarna segar yang bercampur dengan feses, disertai penurunan berat badan tanpa sebab yang jelas, serta perubahan pola dan konsistensi feses.

Sementara itu, perdarahan akibat wasir umumnya tidak menimbulkan rasa nyeri, dengan darah yang tidak bercampur dengan feses, melainkan menetes setelah BAB, dan sering terjadi pada feses yang keras.


"Pada prinsipnya semua perdarahan pada kotoran merupakan alarm bahwa seorang pasien memerlukan evaluasi dari dokter. Seringkali pasien menganggap ini wasir. Setelah diperiksa lebih lanjut ternyata itu kanker usus besar stadium lanjut,” tutur dr Randy.


Diagnosis kanker kolon utamanya dilakukan melalui tindakan kolonoskopi. Prosedur ini dilakukan dengan memasukkan selang endoskopi melalui dubur untuk memeriksa permukaan dalam usus.

Baca Juga: Dokter PPDS yang Rudapaksa Anak Pasien RSHS Ditetapkan Sebagai Tersangka, STR Dicabut Permanen dan Tidak Bisa Praktik Lagi

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Hudono

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

PPDI Merah Putih Ingin Berpatisipasi MBG dan KDMP

Minggu, 21 Desember 2025 | 18:00 WIB
X