HARIAN MERAPI - Korban tereliminasi dari seleksi Pegawai Tidak Tetap (PTT) BLUD RSUD RAA Soewondo Pati, kini membentuk posko 216.
Untuk sementara ini, pergerakan awal anggota posko korban seleksi PTT RSUD Soewondo Pati menunggu kemungkinan adanya pengubahan keputusan dari tim seleksi yang semula tidak meloloskan mereka dalam bekerja di rumahsakit tersebut.
Dari pantuan wartawan, proses pendirian Posko 216, dapat disebut berlangsung tidak secara terduga dan sangat cepat.
Baca Juga: Berkat Pemberdayaan BRI, Pengusaha UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor dan Raup Omzet Ratusan Juta
Awalnya, puluhan PTT tidak lolos seleksi, melakukan pencarian terhadap Ketua LBH Joeang, Fatkurochman SH MH, Kamis (10/4/2025).
Mereka mengadukan nasib, lalu minta petunjuk dan sekaligus advokasi. Setelah dilakukan diskusi, akhirnya para PTT tidak lolos ujian menyepakati perlunya pendirian Posko 216.
"Anggota posko 216 sangat berharap adanya pengubahan keputusan dari tim seleksi. Dari semula tidak meloloskan mereka supaya tetap bisa bekerja di RSUD RAA Soewondo Pati," ujar Fatkurochman.
"Kami ingin dialog kemanusiaan. Kasihan mereka sudah mengabdi cukup lama di RSUD Soewondo," tambahnya.
Baca Juga: PSBS Biak vs PSS Sleman, laga beda motivasi
"Namun kita lihat perkembangan. Karena anggota posko 216 bisa saja melangkah ke penuntutan hak-haknya," tegas Fatkurochman.
Sebagaimana diberitakan, manajemen RSUD RAA Soewondo melakukan ujian penyaringan ulang bagi pegawai tidak tetap.
Dari 503 pegawai tidak tetap (PTT) RSUD RAA Soewondo Pati, didapatkan sebanyak 216 orang yang gagal dalam seleksi.
Terdiri bidan 53 orang, staf administrasi 69, porter 39, staf 15, perawat 8, satpam 16, pramusaji 11, dan staf produksi 5 orang.
Baca Juga: Satreskrim Polres Sukoharjo amankan pelaku judi online perempuan di Kartasura
Sedang 287 orang yang dinyatakan lolos pada seleksi awal, akan mengikuti tes wawancara, yang berlangsung pada Kamis dan Jumat (10/11 April 2025).
Sementara itu, menanggapi sorotan publik terkait hasil seleksi pegawai tetap RSUD RAA Soewondo Pati, Bupati H Sudewo ST MT menegaskan jika proses seleksi tersebut, dilaksanakan secara profesional, independen, dan bebas dari intervensi pihak manapun.
"Lembaga yang melakukan seleksi adalah para alumni Universitas Gadjah Mada, dan sudah berpengalaman melakukan seleksi di sejumlah pemkab lain," ujar bupati Sudewo kepada wartawan.
"Kredibilitas penyelenggara seleksi tidak diragukan lagi. Mereka sudah teruji kredibilitasnya, integritasnya, dan profesionalitasnya. Jadi fair, objektif, tidak ada unsur permainan," tegasnya.
Baca Juga: STR Dokter Residen Pelaku Kekerasan Seksual Dicabut Kemenkes, Buntut Rudapaksa Keluarga Pasien RSHS
Bupati Sudewo berharap hasil seleksi dapat diterima dengan bijak oleh semua pihak, karena prosesnya telah dijalankan dengan penuh tanggung jawab dan transparansi.
Ia mendorong peserta yang belum berhasil agar tetap semangat, dan terus meningkatkan kapasitas diri. *