Kapolres Sukoharjo AKBP Anggaito Hadi Prabowo, mengatakan, pada arus mudik Lebaran 2025 sudah ada dua kejadian kecelakaan lalu lintas di perlintasan kereta api. Kecelakaan pertama terjadi saat pemudik menggunakan mobil tertabrak kereta api di perlintasan kereta api di wilayah Gayam, Sukoharjo atau di depan terminal bus Sukoharjo. Kejadian tersebut mengakibatkan korban meninggal dunia dan luka.
Kejadian kecelakaan lalu lintas berikutnya terjadi antara sepeda motor dengan kereta api di perlintasan di wilayah Kecamatan Nguter. Akibatnya pengendara sepeda motor mengalami luka.
Polres Sukoharjo menyoroti dua kejadian kecelakaan lalu lintas di perlintasan kereta api dalam rentang waktu tidak lama tersebut. Terlebih lagi, kejadian kecelakaan lalu lintas bersamaan dengan arus mudik Lebaran 2025.
"Kejadian kecelakaan lalu lintas melibatkan kendaraan dan kereta api di perlintasan ini menjadi catatan kami pada arus mudik Lebaran 2025. Khusus untuk perlintasan tanpa palang pintu pengaman segera dicarikan solusi bersama Pemkab Sukoharjo," ujarnya.
Polres Sukoharjo usai kejadian kecelakaan lalu lintas melibatkan kendaraan dan kereta api di perlintasan kereta api langsung melakukan koordinasi bersama melibatkan pihak terkait seperti Pemkab dan PT KAI. Hal ini dilakukan sebagai bahan evaluasi dan pencegahan kedepan agar tidak ada kejadian kecelakaan lagi.
Baca Juga: Pengunjung Pulau Mandalika Jepara Ditemukan Tewas
"Pengamanan arus mudik Lebaran 2025 sudah dilakukan melibatkan petugas gabungan. Masyarakat kami minta tetap mengutamakan keselamatan berkendara dan mematuhi peraturan lalu lintas," lanjutnya.
Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo Toni Sri Buntoro mengatakan, sebelumnya sudah ada sosialisasi kepada masyarakat mengenai penambahan jadwal keberangkatan kereta api Batara Kresna mulai 1 Februari 2025 menjadi empat kali. Selain itu juga telah disosialisasikan mengenai penambahan kecepatan kereta api untuk mempercepat pelayanan pada penumpang. Dengan adanya perubahan tersebut diharapkan masyarakat bisa mengetahui dan mengutamakan keselamatan.
Toni menjelaskan, kereta api Batara Kresna melintas di wilayah Sukoharjo mulai dari Mojolaban hingga Nguter. Dibeberapa titik diketahui ada perlintasan kereta api yang tidak dilengkapi dengan palang pintu pengaman. Hal ini berdampak pada tingginya risiko kecelakaan lalu lintas.
"Yang terjadi sekarang pada arus mudik Lebaran 2025 ini kecelakaan lalu lintas terjadi melibatkan mobil dengan kereta api Batara Kresna pertama di perlintasan kereta api Gayam, Sukoharjo disana sudah ada petugas jaga dan dilengkapi palang pintu pengaman. Akibat kejadian tersebut ada korban meninggal dunia dan luka. Sedangkan kecelakaan lalu lintas kedua melibatkan sepeda motor dan kereta api Batara Kresna di wilayah Nguter disana tidak ada petugas jaga dan tidak dilengkapi palang pintu pengaman. Akibatnya korban menderita luka dalam kejadian tersebut," ujarnya.
Baca Juga: Robby Usulkan ASN Salatiga Patungan Rp 10 Ribu Per Bulan untuk Beasiswa Anak Yatim Piatu
Dishub Sukoharjo sebelumnya juga mencatat ada beberapa kejadian kecelakaan lalu lintas melibatkan kereta api Batara Kresna. Sebelum dilakukan penambahan jadwal keberangkatan dan kecepatan kereta api, kecelakaan tidak sampai menimbulkan korban meninggal dunia.
"Ada juga kejadian kecelakaan lalu lintas melibatkan kereta api Batara Kresna dengan hewan ternak kambing milik warga. Semua kejadian kecelakaan tersebut menjadi catatan kami dan segera dicarikan solusi," lanjutnya. *