Selanjutnya, PMI Kabupaten Sleman menyediakan Pos Pelayanan Terpadu Pertolongan Pertama dan Ambulans di Markas PMI Kabupaten Sleman dengan dukungan 12 Pos PMI Kecamatan di antaranya Ngemplak, Pakem, Moyudan, Prambanan, Turi, Ngaglik, Godean, Seyegan, Depok, Tempel, Sleman, dan Kalasan akan dibuka pada 28 Maret sampai dengan 3 April 2025. Termasuk akan berjaga di exit tol Prambanan dan Ambarukmo Plaza. Personel juga disiagakan untuk berkeliling mengantisipasi kejadian kedaruratan pada saat malam takbiran dan lokasi wisata di seputaran wilayah Sleman. Layanan panggilan darurat PMI Kabupaten Sleman melalui 0274 868 900 dan 0851 6113 1368.
Baca Juga: Kabar gembira bagi para pemudik, bisa bayar tol pakai BRIZZI! Perjalanan mudik menjadi lebih nyaman
Sementara, PMI Kabupaten Kulon Progo membuka dua pos di Markas PMI Kabupaten Kulon Progo dan Pos Jembatan Timbang Kulwaru. Masyarakat yang membutuhkan tempat istirahat bisa mengunjungi Pos Pelayanan Terpadu PMI Kabupaten Kulon Progo yang bekerja sama dengan UPPKB Jembatan Timbang Kulawaru, Kulon Progo. Pos ini merupakan rest area tersedia tempat tidur, toilet, tempat ibadah, cek kesehatan dasar, tambal ban (bengkel sederhana). Posko akan dibuka pada 24 Maret sampai dengan 5 April 2025. Layanan darurat PMI Kabupaten Kulon Progo melalui 0274 7724533 dan 0813 2886 1118 (WA).
Sedangkan PMI kabupaten Gunungkidul membuka 5 Pos yakni Markas PMI Kabupaten Gunungkidul, Depan Balai Kalurahan Gading Playen, Pos Girisubo di Jalur Lintas Selatan, Pos Pantai Baron, dan Pos Ngoro-Oro Patuk. Semua Pos akan beroperasi pada 28 Maret sampai dengan 7 April 2025. Personel juga disiagakan untuk berkeliling ke Pantai Drini, Krakal, dan Pulang Syawal. Layanan darurat PMI Kabupaten Gunungkidul melalui nomor 0811 265 3118.
PMI pun siap memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat dengan bekerja sama dengan Kepolisian Daerah DIY, Biddokkes Polda DIY, Polres, Polsek, Kwarda DIY, BPBD DIY, RAPI, ORARI, Basarnas, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, FPRB DIY, rumah sakit, puskesmas, komunitas, dan perguruan tinggi. "Kolaborasi lintas sektoral sangat penting untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat,” kata Gusti Prabu.
*